Muktamar NU, Yenny Wahid Minta Kiai Sepuh Turun Tangan

Yeni Wahid Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama NU di Jombang
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Syaiful Arif

VIVA.co.id - Putri almarhum KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dus, Yenny Wahid meminta, para kiai sepuh turun tangan mengambil proses Muktamar Nahdlatul Ulama ke-33 di Jombang.

Cicit pendiri NU KH Hasyim Asyari ini khawatir, ketegangan yang terjadi di muktamar akan berlarut. "Saya sungguh mendorong agar yang muda-muda legawa menyerahkan ke para kiai khos (sepuh)," kata Yenny, Senin, ‎3 Agustus 2015.

Pengambilalihan itu juga ditujukan agar para Nahdliyin muda tidak terjebak dalam emosi. "Karena, eksesnya bisa parah, yakni terjadi perpecahan," katanya menambahkan.

Yenny juga mengingatkan agar para muktamirin untuk kembali ke dalam semangat Qanun Asasi, pedoman yang ditulis oleh KH Hasyim Asyari.‎ Berisi kumpulan kutipan ayat serta hadist yang mengedepankan persatuan dan mencegah saling benci, saling dengki, saling menjerumuskan, dan saling bermusuhan.

"Mbah Hasyim mengingatkan bahwa persatuan, ikatan batin satu dengan yang lain, saling bantu menangani satu perkara dan seiya sekata adalah merupakan penyebab kebahagiaan yang terpenting dan faktor paling kuat untuk  menciptakan persaudaraan dan kasih sayang," kata Yenny.

Yenny juga meminta semua pihak, untuk menyikapi perbedaan pendapat dengan cara bil hikmah. Atau dengan cara yang baik. Jika tidak, akan menjadi konflik yang berlarut-larut. "Dalam muktamar memang biasa terjadi beda pendapat. Tapi, jangan sampai menjurus ke konflik permanen."

Ditanya apakah berarti Yenny mendukung sistem AHWA, dengan cara mengembalikan ke para ulama sepuh, Yenny hanya tersenyum. "Tak perlu ditafsirkan macam-macam. Yang terpenting, perbedaan yang ada bisa cepat diselesaikan dengan cara bil hikmah."

(mus)