Tren Kemenangan Incumbent Menurun di Pilkada

Ilustrasi Logistik Pilkada DKI Jakarta
Sumber :
  • VIVAnews/ Muhamad Solihin

VIVA.co.id - Incumbent masih mendominasi pemilihan kepala daerah (Pilkada). Kondisi ini disampaikan Ketua Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Didik Supriyanto. Namun tren kemenangan incumbent justru semakin menurun setiap Pilkada.

"Pada Pilkada 2005 dan 2008 itu menunjukkan 60 persen incumbent di Jawa jadi (kembali menjadi kepala daerah). Di luar jawa 40 persen itu jadi, 60 persen tidak jadi," ujar Didik dalam diskusi Pilkada Klimaks atau Anti Klimaks di Jakarta, Sabtu, 5 Desember 2015.

Didik menambahkan dari data yang ada untuk tahun 2010 dan 2013, sebanyak 53 persen  incumbent kembali menjadi kepala daerah. Dari jumlah tersebut 47 persen tidak memenangkan Pilkada.

Menurutnya dengan perbandingan di atas, tampak tren dukungan terhadap incumbent sudah menurun. Tren dukungan ini menandakan masyarakat pemilih semakin cerdas.

Dengan kondisi ini incumbent yang mempunyai modal besar belum tentu akan memenangkan Pilkada. Incumbent harus menunjukkan kinerja dan sejauhmana kedekatannya dengan masyarakat selama menjabat.

"Jadi incumbent kerja benar atau tidak. Kalau tidak ya ditinggal (tidak dipilih)," kata Didik.

Didik memaparkan pemilih dalam Pilkada bisa lebih rasional ketimbang pemilih Pemilu legislatif. Sebab, jumlah calon kepala daerah lebih sedikit.

"Untuk calon kepala daerah hanya sekitar 3-5 pasangan calon. Tapi untuk calon anggota legislatif, pemilih harus mengenali sekitar 300 calon. Sehingga pemilih lebih mudah mengenali calon kepala daerahnya," ucapnya.