Serang BPK, Ahok Dianggap Rendahkan Lambang Negara

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak

VIVA.co.id - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menuding Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tendensius dalam hasil audit investigasi terkait dugaan korupsi dalam pembelian sebagian lahan Rumah Sakit Sumber Waras yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI.

Menanggapi hal ini, Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Desmond Mahesa, menilai sikap Ahok itu tidak menunjukkan simpati. Karena Ahok sulit menerima masukan dan kritikan dari orang lain.

"Ahok itu enggak perlu dilurusin. Dia benar terus pokoknya," kata Desmond ketika dihubungi, Kamis 14 April 2016.

Menurut politikus Partai Gerindra itu, sikap Ahok yang menuding data dari BPK terkait Rumah Sumber Waras tidak benar, sama seperti merendahkan lambang negara. Ahok juga mengatakan jika BPK memiliki banyak oknum yang tidak benar.

"Wajar saja dia tidak merasa malu telah melecehkan lambang negara (BPK)," ujar Desmond.

Menuru Ahok, hasil audit BPK yang telah diserahkan kepada KPK antara lain berisi permintaan kepada Pemprov DKI melakukan pembatalan terhadap transaksi pembelian dengan cara menjual kembali lahan. Ahok juga sudah mengirimkan surat protes dan hingga 8 bulan, belum ada jawaban dari BPK.

Tapi, Ahok menegaskan, penjualan kembali tidak mungkin dilakukan. Yayasan Sumber Waras tidak akan mau membeli balik berdasarkan Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP) yang berlaku pada tahun 2016.

"Yang pasti saya bilang, BPK ada menyembunyikan data kebenaran. BPK minta kita melakukan sesuatu yang enggak bisa kita lakukan. Dia suruh kita batalkan transaksi pembelian (sebagian lahan) rumah sakit. Mana bisa?" ujar Ahok.

Tidak cukup di situ, Ahok terus 'menyerang' dan Ketua BPK, Harry Azhar Aziz. Ahok membongkar keterlibatan Harry sebagai salah satu Warga Negara Indonesia (WNI) yang namanya tercantum dalam skandal Panama Papers.

Ahok menantang Harry dan pejabat BPK lain membuktikan harta kekayaannya tidak berasal dari uang yang seharusnya menjadi pajak yang dibayarkan kepada negara.
 
"Sekarang gimana jelasinnya, katanya (nama Harry Azhar) masuk Panama Papers? Makanya saya tanya BPK. Yang duduk di BPK berani enggak buktiin hartanya dari mana?" ujar Ahok.