DPR Menduga Imigrasi Kewalahan Awasi Orang Asing

Lokasi pengeboran oleh warga China di wilayah Lanud Halim Perdanakusuma
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Anwar Sadat

VIVA.co.id – Anggota Komisi III DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, menduga akar masalah kasus lima warga negara China – yang ketahuan melakukan pengeboran di kawasan Bandara Halim Perdanakusuma – tak lepas dari minimnya Sumber Daya Manusia (SDM) di Direktorat Jenderal Imigrasi. Jumlah staf yang minim membuat mereka sulit memantau begitu banyaknya warga asing.

"Faktanya memang sulit bagi Ditjen Imigrasi untuk mengawasi pergerakan serta tindak tanduk orang asing dengan jumlah pegawai yang masih sangat sedikit," kata Dasco dalam keterangan persnya, Jumat 6 Mei 2016.

Saat ini kata Dasco, jumlah pegawai Ditjen Imigrasi sekitar 7000 orang. Jumlah ini menurutnya sangat sedikit untuk negara Indonesia yang wilayahnya besar.

"Kita bisa bandingkan dengan Malaysia yang wilayahnya jauh lebih kecil dari kita pegawai imigrasinya 12.000 orang, bahkan Singapura dengan wilayah sekecil itu memiliki 6000 orang pegawai," ujar Dasco.

Komisi III juga mendapat informasi bahwa saat ini banyak terjadi kekosongan dan kekurangan pejabat imigrasi di Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Bandara, Pelabuhan dan Pos Lintas Batas Negara di Kalbar, Kaltim, Papua, NTT serta pulau-pulau terluar.

"Oleh karena itu penambahan pegawai Ditjen Imigrasi adalah syarat mutlak perbaikan kinerja. Setidaknya kita perlu 20.000 pegawai untuk mengcover wilayah yang begitu luas," kata Dasco.

(ren)