PKS Konsisten di Luar Pemerintahan

Dok. Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufri (kiri), Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman (tengah) saat menghadiri Mukernas ke-4 PKS di Depok, Jawa Barat.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id - Presiden Partai Keadilam Sejahtera (PKS), Mohamad Sohibul Iman, berharap reshuffle atau perombakan kabinet jilid II menjadi langkah tepat Presiden Joko Widodo untuk memperbaiki sektor yang selama ini dianggap kurang tepat.

Sohibul menyarankan agar kabinet tidak terlalu sering diganti. Dia berharap Jokowi mampu mengelola kabinetnya dengan benar.

"Maka selain perubahan menteri di kabinet, saya harap juga ada perubahan dari Presiden Jokowi dalam mengelola kabinetnya," kata Sohibul, di Malang, Jawa Timur, Minggu, 31 Juli 2016.

Sebab menurutnya, kedua hal tersebut harus berjalan berkesinambungan agar tugas yang diamanatkan bisa berjalan optimal. "Jika tidak ada perubahan, meski posisi menteri diganti pun saya kira tidak optimal, harus jalan keduanya," tutur Sohibul.

Ia menegaskan tujuan dari reshuffle adalah untuk memperbaiki kinerja pemerintah, maka ia mengajak untuk melihat dari sisi positifnya terlebih dahulu.

"Karena ini yang kedua, tentu reshuffle itu tujuanya memperbaiki kinerja. Tapi kita berharap ini betul-betul dilaksanakan," ucapnya.

Sementara itu, terkait posisi PKS, Sohibul menegaskan partainya tetap konsisten berada di luar pemerintahan. Sohibul mengungkapkan langkah yang diambil oleh PKS sebuah kewajaran dalam sistem demokrasi saat ini.

"Kami tetap oposisi dan saya kira Pak Jokowi tahu betul. Waktu kami datang ke beliau sudah saya jelaskan bahwa posisi kami berbeda, Bapak (Jokowi) di pemerintahan, kami diluar," ujar Sohibul. (ase)