Polri Diminta Buka Temuan Teror Bom di Istana Negara
VIVA.co.id – Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah meminta Kepolisian membuka temuan soal rencana terduga teroris Bekasi, yang ingin melakukan amaliyah, atau teror bom di Istana Presiden. Polri diminta menyampaikannya secara tertutup di DPR RI.
"Supaya, tidak boleh ada kecurigaan pada kerja Kepolisian," kata Fahri di Gedung DPR, Jakarta, Selasa malam, 13 Desember 2016.
Ia pun akan berkomunikasi dengan pimpinan Komisi III DPR yang bermitra dengan Kepolisian, untuk menanyakan hal ini secara langsung.
"Sebab, ada soal lain yang saya cemaskan. Lagi-lagi, tak menuntaskan ikhtiar secara masif mengakhiri terorisme. BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme) sebagai lembaga pencegahan harus gunakan momentum besar aksi damai, super damai sebagai sarana sosialisasi UU Anti Terorisme, sehingga institusi negara bisa dibantu secara masif dalam pemberantasan terorisme," kata Fahri.
Fahri ingin, agar persoalan terorisme tak lagi menjadi isu yang mengganggu. Apalagi, di Indonesia, ada semacam stereotipe, misalnya teroris berjenggot, atau istrinya bercadar. Sehingga, terorisme menjadi isu yang sangat mengganggu, meski jumlah korban tak sebanding dengan korban kecelakaan kendaraan bermotor ,atau narkoba.
"Saya ingin bantu Kepolisian, BNPT, Densus, mari kita buka bagaimana anatominya, sehingga bisa kita akhiri, sudahi, dan umumkan pada dunia, Indonesia bebas terorisme," kata Fahri.
Sebelumnya, terjadi penangkapan tiga pelaku terduga teroris Bekasi, yang memiliki bom seberat tiga kilogram untuk diledakkan di kompleks Istana Negara, dilakukan di dua tempat berbeda. (asp)