TNI Diyakini Punya Alasan Putuskan Hubungan dengan Australia

Panglima TNI memotong tumpeng peringatan HUT ke-64 Kopassus
Sumber :
  • Dok. Puspen TNI

VIVA.co.id – Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi PDI Perjuangan, Evita Nursanty, menilai, perlu mendengarkan alasan yang lebih jelas, terkait penghentian kerja sama militer antara Indonesia dengan Australia dalam rapat kerja mendatang dengan TNI.

"Tapi saya yakin, TNI punya alasan kuat dalam memutuskan sesuatu, apalagi menyangkut kewibawaan TNI dan harga diri bangsa dan negara," kata Evita, Rabu 4 Januari 2016.

Menurut Evita, dalam kerja sama, memang selalu ada klausul kapan sebuah perjanjian dihentikan. Karena itu, masing-masing pihak perlu menghormati prinsip-prinsip dan mungkin perlu diperbaiki, agar tercipta tujuan bersama di antara para pihak.

"Jadi, normal saja, jika TNI meminta adanya perbaikan untuk melanjutkan kerja sama itu. Terkait Pancasila, ini adalah dasar negara, ideologi, jati diri, dan pandangan hidup bangsa dan negara Indonesia," kata Evita.

Menurutnya, semua bangsa, atau negara lain harus menghargai nilai-nilai yang ada pada sebuah bangsa, sebagaimana Indonesia juga menghargai nilai-nilai mereka.

Saat ditanya apakah hubungan ini akan memengaruhi hubungan antara Indonesia dan Australia, ia menyatakan, lebih perlu mengedepankan kepentingan bangsa dan negara di dalam mengambil sikap.

Sebelumnya, Pemerintah Indonesia menghentikan sementara semua kerja sama militer dengan Australia. Hal ini terjadi, setelah personel Kopassus menemukan suatu tampilan yang dianggap menghina Indonesia yang terpampang di sebuah Akademi Pasukan Khusus (SAS) Australia di Perth tempat mereka berlatih bersama dengan pasukan komando setempat Desember 2016. (asp)