Safari Temui Koruptor, Pansus DPR Gagal Fokus

Pansus DPR terhadap KPK safari ke Lapas Sukamiskin temui koruptor.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Agus Bebeng

VIVA.co.id – Manuver Panitia Khusus DPR terhadap KPK yang melakukan safari ke Lapas Sukamiskin untuk menemui narapidana korupsi terus menuai kritikan. Kunjungan ke lapas ini memperlihatkan kinerja Pansus DPR yang makin tak terarah.

"Menjadi lucu dan tampak seperti dagelan ketika para narapidana koruptor dipilih pansus dalam proses penyelidikan. Ini makin tak terarah dan seperti tersesat," kata pengamat Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus kepada wartawan, Sabtu, 8 Juli 2017.

Lucius tak habis pikir dengan Pansus DPR yang menganggap pengakuan koruptor di lapas sebagai hal yang serius. Menurut dia, pansus yang tetap memaksakan berkunjung ke Lapas Sukamiskin di tengah kritikan menjadi pertanyaan.

Kengototan tim pansus yang tetap jalan temui koruptor menjadi ironi bagi upaya pemberantasan korupsi.

"Pansus ini memang berjalan di antara kejanggalan-kejanggalan dan ironi-ironi. Bahkan, pansus seperti tak ada masalah jika bertolak belakang dengan aspirasi masyarakat," jelasnya.

Hal senada diungkapkan pengamat sosial politik Ray Rangkuti. Ia menekankan kunjungan ke lapas ini menggambarkan lemahnya pansus KPK sejak awal dibentuk. Menurutnya, blusukan ke lapas ini juga memperlihatkan arah pansus yang makin tak jelas.

"Intinya ini pansus gagal fokus dan gagal landas. Pelebaran hak angket yang menyasar menemui koruptor seperti tak terkontrol dan tak terukur," tuturnya.

Kemudian, Ray mengingatkan sudah lebih 100 pakar hukum tata negara menjelaskan argumennya bila dasar pembentukan pansus ini lemah dan keliru.

"Bermula KPK menolak membuka rekaman hasil penyelidikan KPK terhadap Miryam lalu ditarik-tarik ke urusan soal kepatuhan anggaran dan kinerja," jelasnya.

Seperti diberitakan, Pansus DPR terhadap KPK melakukan kunjungan ke Lapas Sukamiskin, Jawa Barat, pada Kamis, 6 Juli 2017. Dipimpin Ketua Pansus Agun Gunandjar, tim ini menemui sejumlah narapidana korupsi untuk menampung keluhan. Selain Agun, ada anggota pansus seperti Arteria Dahlan, Masinton Pasaribu, Misbakhun. (one)

Baca Juga: Pansus DPR di Lapas Sukamiskin, Tampung Keluhan Koruptor