Bahas Munaslub Golkar, GMPG Temui Yorrys Raweyai

Politikus senior Golkar, Yorrys Raweyai.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Mitra Angelia

VIVA.co.id – Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) yang dipimpin Ahmad Doli Kurnia menemui Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) Yorrys Raweyai di kantor DPP Golkar, Slipi, Jumat, 4 Agustus 2017. Doli menekankan pertemuan ini untuk membahas situasi internal Golkar terakhir.

Bagi dia, pertemuan ini sekaligus silaturahmi untuk bertukar pikiran dengan pengurus Golkar. "Keinginan kami ini bagaimana untuk silaturahmi dan tukar pikiran dengan pengurus DPP yang kami anggap punya pandangan sama terhadap situasi Golkar saat ini," kata Doli dalam keterangannya kepada VIVA.co.id.

Dia menjelaskan, ada hasil penting dalam pertemuan ini. Ia menegaskan tak semua pengurus DPP Golkar punya satu visi misi dengan kepemimpinan Golkar di bawah Setya Novanto. Ia menyebut dalam pertemuan itu dibahas pembicaraan perlunya pergantian Setya Novanto pasca ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK terkait dugaan kasus korupsi e-KTP.

"Dari pembicaraan di Slipi hari ini dan beberapa pertemuan sebelumnya dengan pengurus DPP, ada pandangan sama dengan GMPG bahwa Golkar harus segera diselamatkan dengan memilih ketua umum baru," ujarnya menegaskan.

Doli meragukan pernyataan kader Golkar yang berkali-kali bahwa Partai Beringin solid. Ia juga menyinggung kabar adanya pertemuan elite Golkar yang membicarakan kemungkinan penarikan dukungan terhadap Jokowi sebagai calon presiden 2019 karena elektabilitas Golkar yang terus menurun.

Ia merasa heran bila kabar ini benar. Pasalnya, elektabilitas Golkar turun karena faktor dugaan korupsi terutama kasus e-KTP yang menyerat elite partai termasuk Setya Novanto.

"Ya bagaimana tidak? Kan semua tahu merosotnya Golkar karena disebabkan citra negatif kasus korupsi yang menyeret beberapa elite termasuk Setya Novanto," tutur Doli.

GMPG Temui Yorrys Raweyai di DPP Golkar, Slipi, Jakarta. Jumat (4/8/2017). Foto: Istimewa

Kemudian, kritikan ditujukan kepada Novanto. Dukungan Golkar kepada Jokowi diduga karena kepentingan pribadi dan kelompok bukan karena didasari visi kebangsaan dan kepentingan negara.

"Kita tahu karena Setya Novanto beberapa kali menyampaikan  kalau beliau aman karena pasti dibantu Jokowi. Apakah karena sudah jadi tersangka, sekarang justru mengkambinghitamkan Jokowi?" tuturnya.

Selanjutnya, Doli menekankan hasil pertemuan dengan Yorrys serta pengurus Golkar lain diketahui bahwa ada elita partai yang memiliki pemahaman sama demi kebaikan Golkar.

"Mulai saat ini kami bisa katakan secara periodik akan disampaikan siapa yang bisa masuk golongan #golkarbersih dan siapa yang ikut #golkarkotor atau korup," ujarnya. (mus)