CEK FAKTA: Jokowi Sebut Angka Kemiskinan Satu Digit, Benar atau Salah?

Capres nomor urut 01 Joko Widodo memberikan keterangan pers seusai mengikuti debat kelima Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu, 13 April 2019.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

VIVA – Saat menutup sesi debat kelima capres-cawapres di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu malam, 13 April 2019, Calon Presiden Nomor Urut 01 Joko Widodo mengingatkan agar semua pihak mengucapkan rasa syukur dan tak kufur nikmat.

Yang patut disyukuri antara lain inflasi pangan yang rendah, tingkat pengangguran yang terus turun, dan kemiskinan yang sudah satu digit. Karena itu tidak ada yang perlu ditakuti.

Benarkah klaim Jokowi soal pengangguran kemiskinan ini?

Faktanya:

Data terakhir Badan Pusat Statistik, mencatat pada Maret 2018, jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan) di Indonesia mencapai 25,95 juta orang (9,82 persen), berkurang sebesar 633,2 ribu orang dibandingkan dengan kondisi September 2017 yang sebesar 26,58 juta orang (10,12 persen).

Persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada September 2017 sebesar 7,26 persen, turun menjadi 7,02 persen pada Maret 2018. Sementara itu, persentase penduduk miskin di daerah perdesaan pada September 2017 sebesar 13,47 persen, turun menjadi 13,20 persen pada Maret 2018.

Selama periode September 2017–Maret 2018, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan turun sebanyak 128,2 ribu orang (dari 10,27 juta orang pada September 2017 menjadi 10,14 juta orang pada Maret 2018), sementara di daerah perdesaan turun sebanyak 505 ribu orang (dari 16,31 juta orang pada September 2017 menjadi 15,81 juta orang pada Maret 2018).

Angka kemiskinan terus menurun jika merunut beberapa tahun sebelumnya. Di mana pada Maret 2012 jumlah orang miskin di Indonesia tercatat 29,25 juta atau 11,96 persen. Kemudian periode Maret 2013 jumlah orang miskin di Indonesia sebanyak 28,17 juta atau 11,36 persen.

Selanjutnya pada Maret 2014 jumlah penduduk miskin tercatat 28,28 juta atau 11,25 persen. Lalu pada Maret 2015 jumlah orang miskin 28,59 juta atau 11,22%.  Memasuki Maret 2016 penduduk miskin tercatat 28,01 juta atau 10,86 persen.

Untuk pengangguran di Indonesia, per Agustus tahun 2018, tercatat ada 7 juta pengangguran atau menurun sebesar 0,07 persen dibandingkan Agustus tahun sebelumnya. Sejak Februari tahun 2005, jumlah pengangguran tertinggi pada Februari 2009 sebesar 18,2 juta pengangguran.