Resmikan PLTB Pertama di Sidrap, Jokowi Sebut Seperti di Belanda

Presiden Joko Widodo saat meresmikan PLTB Sidrap, Sulawesi Selatan.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Maryadi

VIVA – Presiden Joko Widodo meresmikan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) di Sidrap, Sulawesi Selatan, Senin, 2 Juli 2018. Setelah melihat 30 kincir angin di lokasi pembangkit, Jokowi mengakui merasa seperti di Belanda.

“Kalau melihat ini seperti di mana ya?” kata Jokowi. Lalu dijawab undangan yang hadir secara beragam dengan menyebut beberapa negara termasuk di Belanda. “Ya seperti di Belanda,“ kata Jokowi seraya mendapat tepuk tangan dari undangan yang hadir.

Dalam sambutannya Jokowi mengatakan, pemerintah terus mendorong dibangunnya sumber daya energi baru terbarukan. Menurutnya, Indonesia kaya dengan energi baru terbarukan, seperti tenaga angin (bayu), geo thernal (panas bumi) dan air.

Jokowi mengakui, PLTB tidak hanya akan dikembangkan di Sulawesi saja, tetapi juga di Pulau Jawa. “Jawa bagian selatan banyak anginnya, jadi bisa dikembangkan misalnya di Sukabumi,” kata Jokowi.

Jokowi mengakui, investasi di PLTB memang cukup besar pada awalnya. “Tapi ini akan semakin murah dan harga listriknya bisa bersaing,” ucap Jokowi usai acara.

Presiden Jokowi, Menteri ESDM, Menteri BUMN dan Dirut PLN resmikan PLTB Sidrap.

Dia menjelaskan, misalnya PLTU yang setiap hari harus membakar batu bara sehingga mengeluarkan biaya yang cukup besar, sementara PLTB tidak. “Harga memang lebih tinggi dari PLTU tapi nanti akan makin murah,” ujarnya.

Jokowi mengatakan, Indonesia juga memiliki energi panas bumi (geo thermal) yang banyak tapi belum termanfaatkan secara optimal. “Potensi geo thermal ada 29 ribu megawatt tapi kita baru memanfatkan 2 ribu megawatt,” ujarnya.

Jokowi yakin banyak investor yang tertarik pada energi terbarukan. “Potensi investasinya besar, banyak yang mau. Hanya izinnya saja yang ruwet, ini yang akan kita selesaikan,” katanya.

Dalam peresmian PLTB tersebut, hadir juga Menteri ESDM Ignasius Jonan, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Direktur PLN Sofyan Basir. (mus)