WhatsApp akan Kenakan Biaya bagi Pelaku Bisnis

WhatsApp memiliki sekitar 1,5 miliar pengguna. - WhatsApp
Sumber :
  • bbc

WhatsApp akan meluncurkan fitur pembayaran baru yang digunakan oleh para pelaku bisnis untuk berkomunikasi dengan para pelanggan mereka.

Langkah ini memungkinkan pemilik WhatsApp, yaitu Facebook, untuk meraup penghasilan dari WhatsAp yang pendapatannya merosot sejak tak lagi memberlakukan biaya berlangganan.

Berbagai jenis perusahaan nantinya akan bisa memberikan informasi dan layanan, seperti tanggal pengiriman atau boarding pass, kepada para pelanggannya melalui platform WhatsApp.

Sebagai imbalannya, perusahaan-perusahaan ini akan membayar biaya untuk pengiriman yang dikonfirmasi.

Pesan-pesan yang dikirimkan akan dikenakan biaya antara 0,5 sen hingga 9 sen, tergantung dari negara si pengguna berada. Pesan-pesan itu dapat dibuat otomatis atau ditangani oleh orang yang ditunjuk untuk membantu pelanggan.

Semakin sering berkirim pesan, maka biaya yang dikenakan juga semakin mahal bila dibandingkan dengan layanan pesan singkat biasa.

Sama halnya dengan pesan-pesan lain yang dikirimkan lewat WhatsApp, percakapan tentang bisnis atau aktivitas jual beli ini juga akan dienkripsi, ini artinya WhatsApp tidak akan dapat membacanya.

Namun, melaporkan berbagai perusahaan akan diizinkan untuk menyimpan salinan pesan di tempat lain dalam keadaan didekripsi.

Perusahaan transportasi , toko online dan layanan perjalanan adalah perusahaan-perusahaan pertama yang menggunakan fasilitas baru ini.

Facebook mengeluarkan biaya senilai US$19 miliar (atau Rp274 triliun) untuk membeli WhatsApp pada tahun 2014 dan sudah lama beredar spekulasi bahwa Facebook berniat memperoleh penghasilan dari WhatsApp.

Langkah ini dilakukan tiga bulan setelah mantan bos WhatsApp, Jan Koum, mengumumkan pengunduran dirinya dari layanan yang ia dirikan.