Defisit APBN hingga Juli 2018 Sebesar Rp151,3 Triliun

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana

VIVA – Menteri Keuangan Sri Mulyani melaporkan, defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN hingga akhir Juli 2018 sebesar Rp151,3 triliun atau sebesar 1,02 persen terhadap Produk Domestik Bruto.

Menurut dia, angka tersebut masih lebih rendah dibandingkan defisit Juli 2017 yang mencapai Rp230,0 triliun atau sebesar 1,55 persen terhadap PDB.

"Defisit APBN lebih kecil dibanding tahun lalu yang capai Rp230 triliun. Dengan demikian defisit mengalami kontraksi 28 persen," ujar dia dalam konferensi pers APBN KiTa, Jakarta, Selasa 14 Agustus 2018.

Meski defisit tersebut mengalami kontraksi dibanding tahun lalu, namun Sri Mulyani mengatakan, untuk keseimbangan primer kembali mengalami defisit sebesar 4,9 persen setelah sebelumnya dikatakannya mengalami surplus. Meski begitu, capaian tersebut masih lebih rendah dibanding realisasi pada akhir Juli 2017 yang mencapai 79,1 persen.

"Primary balance dari yang sebesar minus 141 persen pada Juli 2016, jadi minus 79 persen pada 2017 dan sekarang jadi minus 4,9 persen," ungkap Sri.

Adapun dari sisi pendapatan dan belanja negara, hingga akhir Juli 2018, dikatakannya mencapai peningkatan yang signifikan. Di mana total pendapatan negara sebesar Rp994,4 triliun atau meningkat 16,5 persen, sedangkan belanja negara sebesar Rp2.220,7 triliun atau meningkat 7,7 persen.

"Karena itu, penerimaan negara tahun ini sampai semester satu sangat kuat, atau 16,5 persen. Kalau kita lihat growth pertumbuhan ekonomi kita yang sebesar 5,27 persen pada kuartal 2 dan inflasi yang 3,5 persen maka pertumbuhan penerimaan negara itu jauh lebih tinggi dari GDP nominal." (mus)