BBM Satu Harga di Jayapura Dipastikan Tak Ada Kendala

Peresmian BBM Satu Harga
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang

VIVA – Pertamina memastikan tak ada kendala dalam menjalankan program Bahan Bakar Minyak (BBM) Satu Harga di Papua terutama Jayapura. Di Ibu Kota Provinsi Cendrawasih itu, Terminal BBM (TBBM) Pertamina berperan soal BBM Satu Harga dengan menyertakan di Distrik Prime dan Distrik Senggi.

Pjs Operation Head TBBM Pertamina Jayapura, Muchtar Uswanas mengatakan, untuk mengeksekusi BBM Satu Harga memiliki target penyaluran setiap bulannya.

"TBBM Jayapura  ikut mengeksekusi BBM Satu Harga di dua distrik itu dengan target penyaluran BBM sebesar 110 ribu KL perbulan," kata Muchtar di sela acara 'Program Siswa Mengenal Nusantara 2018' di TBBM Pertamina Jayapura, Papua, Rabu, 15 Agustus 2018.

Muchtar menerangkan, sejauh ini pihaknya belum memiliki kendala berarti dalam menjalankan program BBM Satu Harga. Ia menepis kabar bila BBM Satu Harga berlaku bila hanya Menteri BUMN Rini Soemarno atau Presiden Joko Widodo yang berkunjung ke Papua.

"Kita itu belum ada kendala, belum ada kendala sama sekali. Kita berusaha selalu melayani sampai ke user masyarakat. Ini kita pertanggungjawabkan," tutur Muchtar.

Terkait distribusi BBM Satu Harga, ia tak menampik bila awalnya warga Jayapura memandang negatif. Namun, setelah diberikan penjelasan dengan pendekatan lewat kepala suku, warga bisa paham.

"Kami bicara dengan kepala suku. Dia beri masukan. Ya intinya bila diberikan pemahaman yang baik mereka tertima," ujarnya.

Foto: TBBM Pertamina di Jayapura, Papua. VIVA.co.id/Hardani Triyoga

Keadilan Energi

Manager Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VIII, Salahudin menekankan, BBM Satu Harga menyesuaikan misi keadilan untuk rakyat. Menurutnya, hal ini menjadi tugas Pertamina.

"Kalau untung rugi, dalam penugasan, tidak bicara untung rugi sehingga ada keadilan energi," jelas Salahudin saat tanya jawab dengan Siswa Mengenal Nusantara dari Aceh di TBBM Jayapura, Rabu, 15 Agustus 2018.

Salahudin tak menampik memang perlu perjuangan untuk Indonesia Timur dalam BBM Satu Harga. Faktor geografis membuat biaya distribusi membengkak.

"BBM Satu Harga itu kan Barat dan Timur harus sama harganya. Tapi, memang misalnya ke Wamena itu membuat ongkos meningkat." (mus)