Jika IHSG Anjlok 5 Persen, BEI Pertimbangkan Intervensi Pasar

Pergerakan IHSG
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVA – Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa, Laksono Widodo menjelaskan, dalam hal merespons gejolak yang terjadi di pasar, pihaknya akan mengambil langkah awal berupa koordinasi di internalnya mengenai respons yang akan diambil untuk menyikapinya.

Namun, jika pasar sudah terkoreksi hingga mencapai lima persen, Laksono memastikan bahwa pihaknya baru akan bereaksi lebih jauh, guna mengatasinya.

Dia menjelaskan, pihaknya akan menghentikan perdagangan apabila terjadi koreksi yang tajam dari indeks harga saham gabungan (IHSG), sesuai kebijakan di internalnya.

Tentunya, lanjut Laksono, sikap itu akan dilakukan dengan turut mempertimbangkan sejumlah faktor yang juga telah diperhitungkan.

"Kita lima persen (penurunan) aja, baru juga mau meeting. Malah kalau kayak kemarin 4,5 persen, itu baru siap-siap meeting saja. Karena, menurut kita angka segitu sudah perlu diwaspadai," kata Laksono di Gedung BEI, Jakarta, Jumat 7 September 2018.

Laksono menilai, meskipun pasar sempat tersentak akibat pelemahan sebesar 4,5 persen sebagaimana yang terjadi pada perdagangan Rabu (5 September) kemarin, namun dia menilai bahwa hal itu masih belum patut diantisipasi.

Sebab, pertimbangan lain, yakni mengenai nilai perdagangan yang tidak terlalu besar, juga menjadi perhatian tersendiri bagi pihaknya. Meskipun, pihak asing saat itu memang masih mencatatkan aksi jual bersih (net sell).

Dia menekankan bahwa bursa tentunya harus sangat berhati-hati dalam menentukan sebuah kebijakan, agar tindakan yang diambil tidak memicu kepanikan pasar itu sendiri.

"Tentunya, kita juga sangat hati-hati. Walaupun kita punya perangkat itu, tetapi kita kan tidak bisa menggunakannya semena-mena," ujarnya.

Seperti diketahui, IHSG meski sempat turun hingga empat persen lebih, namun akhirnya ditutup melemah 3,75 persen atau 221,80 poin ke level 5.683,50. (asp)