Minat Beli Rumah di Jakarta Turun

Pameran properti Lamudi.
Sumber :
  • Dokumentasi Lamudi.

VIVA – Minat masyarakat untuk membeli rumah di Jakarta, menurun setiap tahunnya. Pada 2017, jumlah orang yang berminat membeli rumah di Jakarta, mencapai 319.200 orang. Sedangkan pada 2018, menurun mencapai 229.200 orang.

Hal ini berbanding terbalik dengan minat untuk menyewa rumah di Jakarta, tren pencarian informasi tentang sewa rumah di Jakarta, justru mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada 2017, angka pencarian rumah sewa di Jakarta 106.200 orang. Sedangkan 2018, meningkat menjadi 112.440 orang.    

Hal itu dikutip dari hasil analisa Lamudi.co.id, tentang minat membeli atau menyewa rumah di Jakarta, beberapa waktu lalu dan analisa tersebut dilakukan menggunakan historical data para pencari properti melalui google di Kota Jakarta. 

Untuk area pencarian informasi sewa rumah favorit sendiri berada di wilayah Tebet, dengan rata-rata harga sewa Rp900 ribu per meter persegi. Kemudian Cibubur, Rp550 ribu per meter persegi dan terakhir di Kebayoran Baru, dengan rata-rata harga Rp1 juta per meter persegi.      

Menurut Managing Director Lamudi.co.id, Mart Polman, menurunnya minat seseorang untuk membeli rumah di Jakarta, karena harga rumah di Ibu kota saat ini sudah cukup mahal, tidak sebanding dengan penghasilan warganya yang saat ini Upah Minimum Provinsi (UMP) Rp3.648.035.

“Karena kondisi seperti inilah, makanya  tak heran, saat ini banyak warga Jakarta, khususnya para milenial yang lebih tertarik untuk membeli rumah di kawasan perbatasan dengan Jakarta, seperti Bekasi, Tangerang, atau Bogor,” kata Mart.

Mart melanjutkan, sulitnya masyarakat Jakarta untuk membeli rumah di Ibu kota, tentunya harus menjadi perhatian banyak pihak. Apalagi berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bawah 49,91 persen penduduk Jakarta belum memiliki rumah, rata-rata dari mereka tinggal bersama orangtua atau mengontrak.