BBM Pembangkit Listrik Bakal Turun Jadi 0,4 Persen pada 2028

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan (kanan)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

VIVA – Penggunaan Bahan Bakar Minyak atau BBM pada pembangkit listrik, diproyeksi turun menjadi 0,4 persen pada 2028. Hal ini ,merupakan target yang ditetapkan dalam Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik atau RUPTL 2019-2028. 

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Ignasius Jonan mengatakan, saat ini, penggunaan BBM untuk pembangkit listrik masih di kisaran empat sampai lima persen. Ia optimistis, penggunaan BBM ini dapat terus dikurangi. 

"BBM jadi 0,4 persen. Sekarang kan, kira-kira masih 4-5 persen," kata Jonan di kantornya, Jakarta, Rabu 20 Februari 2019. 

Untuk energi lainnya, ia menjelaskan, porsi batu bara untuk pembangkit tenaga listrik ditargetkan masih paling besar, yakni 54,6 persen, Energi Baru dan Terbarukan atau EBT sebesar 23 persen dan Gas sebesar 22 persen. 

"Penting sekali bahwa PLTG-PLTG PLN diganti dengan BBN (Bahan Bakar Nabati), tentunya tidak termasuk BBM," katanya. 

Dalam RUPTL PLN 2019-2028 itu, juga dicanangkan target rencana pembangunan jaringan transmisi sebesar 57.293 kilo meter sirkit (kms), gardu Induk 124.341 MVA, jaringan distribusi 472.795 kms dan gardu distribusi 33.730 MVA. 

"Memang agak turun, karena disesuaikan dengan kebutuhan. Tapi yang penting, Renewable Energy terpenuhi," tutur Jonan. (asp)