Bidik Investasi Rp110 T, Jokowi Resmikan 3 KEK di Timur Indonesia

Jokowi resmikan tiga Kawasan ekonomi khusus di Timur Indonesia.
Sumber :
  • Dokumentasi Kemenko Ekonomi.

VIVA – Presiden Joko Widodo meresmikan tiga Kawasan Ekonomi Khusus atau KEK di kawasan timur Indonesia. Ketiga awasan ini ditargetkan dapat menarik investasi Rp110 triliun dan menyerap 120 ribu tenaga kerja. 

Ketiga KEK tersebut adalah KEK Bitung di Sulawesi Utara, KEK Morotai di Maluku Utara, dan KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK) di Kalimantan Timur.

Jokowi berharap dengan adanya KEK ini industri pengolahan dan industri lainnya bisa berkembang di dalam negeri. Sehingga, Indonesia tidak lagi sekadar mengekspor bahan mentah, melainkan produk yang memiliki nilai tambah lebih tinggi. 

"Selain itu, lapangan pekerjaan juga diharapkan terbuka seluas-luasnya,” ujar Jokowi di Manado, Senin 1 April 2019, dikutip dari keterangan resminya.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menjelaskan, KEK Bitung memiliki kegiatan utama industri pengolahan kelapa, industri pengolahan perikanan, industri farmasi, dan logistik. 

Dibangun di area seluas 534 hektare, KEK ini ditargetkan mampu menarik investasi sebesar Rp35,2 triliun dan mampu menyerap hingga 34.710 tenaga kerja. KEK Bitung diproyeksikan memberikan efek terhadap perekonomian nasional dengan peningkatan output sebesar Rp92,1 triliun pada 2025. 

KEK Bitung telah mendatangkan beberapa investor dengan total komitmen investasi sebesar Rp3,8 triliun. Salah satunya adalah Futai Indonesia yang bergerak di bidang industri pengolahan kertas daur ulang dengan komitmen investasi sebesar Rp2,8 triliun.

“Proyek strategis nasional yang mendukung keberlangsungan KEK Bitung di antaranya adalah Pelabuhan Hub Internasional Bitung dan Jalan Tol Manado–Bitung,” kata Darmin selaku Ketua Dewan Nasional KEK. 

Pada pelabuhan hub internasional Bitung, telah dibangun Terminal Petikemas Bitung dengan kapasitas 500 ribu Teus/tahun. Sementara itu, Jalan Tol Manado-Bitung sedang dalam proses pembangunan dan ditargetkan dapat beroperasi di bulan Oktober 2019. Jalan Tol yang dibangun sepanjang 39,9 km dengan jumlah 2 lajur 2 arah dengan lebar lajur 3,6 m itu, berkapasitas 14 ribu kendaraan per hari.