Sebagian Tol Malang-Pandaan Belum Beres tapi Akan Dibuka untuk Mudik

Presiden Joko Widodo meresmikan operasional Tol Malang-Pandaan di Malang, Jawa Timur, pada Senin, 13 Mei 2019.
Sumber :
  • VIVA/Lucky Aditya

VIVA – Sebagian ruas tol Malang-Pandaan di Jawa Timur belum rampung dan masih dalam tahap pengerjaan. Ruas tol yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 13 Mei 2019 ialah bagian dari Seksi 1 hingga 3 dan sepanjang 30,6 kilometer. Masih ada Seksi 4 dan 5 sepanjang 7,9 kilometer yang belum beres dan ditargetkan selesai November 2019.

Direktorat Jenderal Bina Marga mengklaim pembangunan Seksi 4 dan 5 Tol Malang-Pandaan sudah 87 persen, dan karena itu pada dasarnya sudah dapat dilintasi meski perlu beberapa penyesuaian untuk kepentingan arus mudik lebaran Idul Fitri 2019.

"Bisa kita fungsikan untuk membantu kelancaran mudik. Hanya saja gerbang keluarnya di Pakis tidak terlalu besar sehingga akan diatur sebagian bisa keluar di Pakis sebagian keluar di Singosari,” kata Direktur Jenderal Bina Marga Sugiyartanto saat mendampingi Presiden Jokowi meresmikan tol itu.

Pada exit atau pintu ke luar Singosari juga tengah dikerjakan Underpass Karanglo yang berfungsi memecah arus lalu lintas dari Malang ke Surabaya atau sebaliknya, dengan kendaraan yang ke luar Singosari menuju Batu sehingga tidak menimbulkan kemacetan.

Untuk mengantisipasi genangan, Underpass Karanglo dilengkapi drainase yang mengalirkan air secara gravitasi ke Sungai Bodo yang lebih rendah elevasinya melalui dua pipa HDPE berukuran 60 sentimeter. Ditambah pompa submersible untuk mengalirkan air saat hujan hingga Sungai Bodo. Pembangunan Underpass Karanglo adalah bagian dari pekerjaan pembangunan Tol Pandaan-Malang Seksi 3.

Konstruksi Tol Pandaan-Malang Seksi 5 sepanjang 3,1 kilometer sempat tertunda karena ditemukann situs arkeologi Sekaran di Sekarpuro, Kabupaten Malang, sehingga trase digeser sejauh 17 meter dari trase awal.

Tol Pandaan-Malang dibangun oleh Badan Usaha Jalan Tol PT Jasamarga Pandaan Malang yang sahamnya dimiliki PT Jasa Marga sebesar 60 persen, PT Pembangunan Perumahan (Persero) sebesar 35 persen, dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) sebesar 5 persen. Biaya investasi sebesar Rp5,9 triliun.

Tol Pandaan-Malang diklai mempercepat waktu tempuh dan mengurangi biaya mobilisasi orang serta barang antara Surabaya dan Malang. Jalan tol juga diharapkan makin menunjang sektor pariwisata seperti kawasan wisata dan Taman Safari Prigen, kebun teh Wonosari, Candi Singosari, dan kawasan wisata Kota Batu.

Tol itu juga akan meningkatkan akses bagi Kawasan Ekonomi Khusus Singosari dan Bandara Abdul Rachman Saleh. Pengguna jalan tol Pandaan-Malang akan disuguhi pemandangan alam pegunungan salah satunya di gerbang tol Lawang yang memiliki pemandangan menawan dari Gunung Arjuno.