Ketegangan Dagang AS-China Masih Jadi Sorotan, Emas Dunia Loyo
- ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
VIVA – Harga emas internasional melemah pada perdagangan Selasa pagi dan menyentuh level terendahnya dalam dua pekan terakhir. Hal ini karena dolar AS yang menguat sehingga mengurangi daya tarik investasi safe haven.
Dilansir dari CNBC, pada Selasa 21 Mei 2019, harga emas di pasar spot turun 0,1 persen ke level US$1.276,02 per ons. Sementara itu, harga emas berjangka AS turun 0,1 persen ke posisi US$1.276,10 per ons.
Menguatnya dolar pada hari ini juga turut didukung kekhawatiran pasar terhadap gesekan perdagangan antara Amerika Serikat dan China. Hal itu pula membebani pasar keuangan yang sudah terjadi sejak Senin kemarin.
Emas Domestik
Sementara itu, harga emas dalam negeri produksi PT Aneka Tambang Tbk atau Antam, Selasa 21 Mei 2019, dibanderol seharga Rp663 ribu per gram. Harga itu tak bergerak dibandingkan perdagangan kemarin.
Dikutip dari data Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, pembelian kembali atau buyback ditetapkan seharga Rp588 ribu per gram atau tak berubah dibandingkan perdagangan kemarin.
Adapun harga emas berdasarkan ukuran di antaranya, emas lima gram Rp3,13 juta, 10 gram Rp6,20 juta, 25 gram Rp15,40 juta, dan 50 gram Rp30,73 juta. Kemudian, emas 100 gram dibanderol Rp61,4 juta, 250 gram Rp153,25 juta, dan emas 500 gram Rp306,3 juta.
Dan, untuk ukuran emas terkecil dan terbesar yang dijual Antam pada hari ini, yaitu 0,5 gram dibanderol Rp356 ribu dan 1.000 gram sebesar Rp612,6 juta.
Selanjutnya, produk Batik all series, ukuran 10 gram dan 20 gram dipatok masing-masing Rp6,87 juta dan Rp13,19 juta.
Adapun untuk pembelian emas hari ini, Antam mencatat untuk ukuran 250 gram dan 1.000 gram tidak tersedia. Selanjutnya, emas ukuran lima gram dan 500 gram hanya tersedia di butik logam mulia.