BEI Pastikan 25 Perusahaan Siap IPO Hingga Akhir 2019

Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia, I Gede Nyoman Yetna.
Sumber :
  • M Yudha Prastya/VIVA.co.id

VIVA – PT Bursa Efek Indonesia memastikan bahwa hingga saat ini, sudah ada 25 perusahaan lagi yang berencana untuk melaksanakan penawaran umum perdana saham atau initial public offering pada 2019.

Direktur Penilaian BEI, I Gede Nyoman Yetna mengatakan, dari awal tahun hingga saat ini saja sudah ada sebanyak 13 emiten baru yang masuk ke bursa.

"Sampai Mei kemarin, untuk saham saja ada 26. Tapi karena hari ini sudah tercatat, jadi kita kurangi 25. Nah 25 plus ada 13 yang tercatat hari ini,” kata Nyoman di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa 11 Juni 2019.

Nyoman menjelaskan, dari ke 25 calon emiten BEI yang akan melantai di bursa tahun ini, sebanyak 25 dokumen yang sudah masuk ke pihaknya relatif sudah lengkap. Sehingga, setidaknya sudah ada 38 emiten yang dipastikan akan memenuhi jumlah perusahaan tercatat di bursa untuk 2019 ini.

Meski demikian, Nyoman mengaku bahwa pihaknya juga masih menunggu dan sangat mendukung para underwriter serta para entrepreneur, yang akan menyampaikan lagi dokumennya kepada pihak BEI.

"Sebetulnya ada di radar kita, cuma saya (sampaikan) yang pasti-pasti saja. Apa yang tercatat, dan kedua yang di pipeline yang dokumennya sudah benar-benar masuk dan kita sudah evaluasi," kata Nyoman.

Nyoman menjelaskan, ke 25 perusahaan yang sudah menyampaikan dokumen-dokumennya kepada pihak BEI tersebut, sudah melakukannya dengan menggunakan buku Desember dan Maret.

Bahkan, dia memastikan bahwa sudah ada beberapa dari perusahaan tersebut yang sudah dibina sejak beberapa waktu sebelumnya, sambil melengkapi dan memperbaiki kolektivasi dokumen mereka untuk diserahkan kepada pihak BEI.

"Dokumennya sudah masuk yang 25 (perusahaan), dengan menggunakan laporan keuangan ada yang Desember, ada yang Maret. Kita yakin yang 25 ini masuk semua," kata Nyoman.

"Ada empat dari 25 tersebut yang kita sudah grooming sejak beberapa periode kemarin, karena ada dokumen-dokumen mereka yang sedang diperbaiki," ujarnya.