Vaksin COVID-19 Jadi Harapan Sri Mulyani Bangkitkan Ekonomi
- VIVAnews/Fikri Halim
VIVA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yakin bahwa pemulihan ekonomi Indonesia yang terjadi pada kuartal III-2020 akan terus berlanjut hingga kuartal IV-2020. Apalagi vaksin COVID-19 akan mulai diedarkan akhir tahun ini.
Pada kuartal III-2020, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia masih terkontraksi, namun lebih baik dari kuartal II-2020 yang minus 5,32 persen. Kuartal III angkanya minus 3,49 persen secara tahunan.
Sri menganggap, dengan mulai adanya vaksin COVID-19 pada akhir tahun ini, maka diyakininya masyarakat kelas menengah ke atas akan semakin percaya diri untuk beraktivitas dan melakukan belanja atau konsumsi.
"Penemuan dan pemberian vaksin diharapkan mampu membalikkan tren konsumsi rumah tangga terutama kelompok menengah atas sehingga perbaikan terjadi pada kuartal IV dan seterusnya," lanjut mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu, Kamis 5 November 2020.
Baca juga: Habiburokhman Pastikan Habib Rizieq Pulang Tak Ada Masalah Hukum
Pada kuartal III-2020 sendiri, menurutnya kinerja konsumsi rumah tangga mendorong pertumbuhan ekonomi belum optimal, meski telah membaik dari kuartal II minus 5,52 persen menjadi minus 4,04 persen secara tahunan.
"Karena karakter menengah atas didominasi barang dan jasa yang sensitif terhadap mobilitas, dengan adanya COVID mobilitas terbatas, maka konsumsi kelas menengah atas tertahan," tutur Sri.
Dia pun memastikan bahwa pemerintah akan terus mengarahkan belanja negara untuk mendorong aktivitas ekonomi masyarakat, dengan begitu diharapkan aktivitas bisnis juga bisa terdorong karena naiknya permintaan.
"Juga belanja negara yang dalam bentuk belanja modal juga memberi kontribusi ke investasi. Inilah peranan kritikal APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) untuk memulihkan dari sisi permintaan," ucap Menkeu.
Uji Klinis
Sebelumnya, Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Airlangga Hartarto, berharap sejumlah vaksin COVID-19, yang sudah diuji coba klinis di negara lain, sudah bisa masuk Indonesia pada akhir tahun ini.
"Dalam hal pengadaan vaksin jadi, yang juga sudah dilakukan uji klinis di negara lain, itu diharapkan sudah bisa masuk di bulan Desember 2020," kata Airlangga, dikutip dalam video Satgas COVID-19, Jumat 30 Oktober 2020.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian itu juga mengungkapkan pihaknya telah menerima kabar laporan interim dari proses uji klinis di Bandung bahwa pada minggu pertama bulan Desember 2020 mendatang hasilnya sudah bisa dievaluasi. (ren)