Rupiah Menguat Ditopang Optimisme Pemulihan Ekonomi
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA – Rupiah diprediksi memiliki potensi untuk menguat terhadap dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini. Hal itu akibat adanya sejumlah sentimen positif, yang berasal dari pasar keuangan di Asia.
Berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau Jisdor, kurs rupiah terhadap dolar AS berada di level Rp14.446 per Jumat, 26 Maret 2021. Posisi itu tercatat menguat 18 poin dari kurs sebelumnya di level Rp14.464 pada perdagangan Kamis, 25 Maret 2021.
Sementara itu, perdagangan di pasar spot hingga pukul 10.15 WIB, rupiah ditransaksikan di level Rp14.432 per dolar AS. Posisi itu melemah 6 poin atau 0,04 persen, dari level penutupan perdagangan kemarin di posisi Rp14.426 per dolar AS.
Pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra menjelaskan, nilai tukar rupiah berpotensi menguat terhadap dolar AS hari ini, mengikuti sentimen positif di pasar keuangan Asia pagi ini.
"Pasar saham Asia terlihat rebound mengikuti rebound-nya pasar saham AS, karena optimisme pemulihan ekonomi," kata Ariston saat dihubungi VIVA, Jumat 26 Maret 2021.
Baca juga: Gurauan Jokowi ke Erick Thohir: Semua Klub Bola Dibeli
Ariston menambahkan, yield obligasi pemerintah AS terutama tenor 10 tahun juga mulai stabil di kisaran 1,62 persen. Tapi di sisi lain, dolar AS terlihat menguat setelah data pertumbuhan PDB kuartal keempat AS menunjukkan hasil yang lebih bagus dari ekspektasi.
Pertumbuhan PDB menunjukkan ekonomi AS tumbuh 4,3 persen di kuartal IV-2020, lebih bagus dari ekspektasi 4,1 persen. Akibatnya, rupiah bisa tertekan terhadap dolar AS karena hal ini.
"Mungkin penguatan rupiah bisa tipis hari ini dengan dua sentimen yang bertolak belakang tersebut. Potensi kisaran USD/IDR 14.400-14.450," ujarnya.