Menko Luhut: Ramalan Ekonomi RI Tumbuh 7 Persen Kuartal II-2021
- Kemenko Marves
VIVA – Menteri Kooordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh kencang mulai kuartal II-2021. Bahkan, proyeksi pertumbuhan ekonomi periode itu bisa mencapai 7 persen.
Khusus untuk kuartal I-2021, Luhut memperkirakan, ekonomi Indonesia memang masih akan di dalam zona kontraksi, yakni minus 0,3 persen. Namun, mulai kuartal II-2021 dia meyakini ekonomi Indonesia akan masuk zona positif hingga tumbuh 7 persen
"Jadi kita lihat pertumbuhan ekonomi kuartal I mungkin di kisaran 0,3 persen minus. Tapi kalau saya kira, kalau kuartal II ramalan dari BI (Bank Indonesia) bisa sampai ke 7 persen karena basisnya lebih rendah," kata dia di CEO & Leadership Summit 2021, Rabu, 7 April 2021.
Luhut mengungkapkan, optimismenya tersebut terhadap pertumbuhan ekonomi kuartal II-2021 karena masyarakat dengan simpanan hingga miliaran rupiah sudah mulai berkurang. Artinya, kata dia, mereka mulai melakukan konsumsi ataupun investasi.
Di sisi lain, dia melanjutkan, kinerja konsumsi kelas menengah ke atas ini juga dibantu oleh kinerja ekspor Indonesia yang tumbuh hingga 8,6 persen pada Februari 2021 dan impor bahan baku dan barang modal yang tumbuh juga 12 persen dan 18 persen secara tahunan.
"Dengan program yang dibuat pemerintah secara integrasi semua terintegrasi itu membuat kita jauh lebih siap dari waktu-waktu lalu. Pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami pemulihan di kuartal IV 2020," tutur Luhut.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menaikkan ambang batas atas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2021. Penyebabnya, COVID-19 semakin mampu dikendalikan melalui Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro.
Oleh sebab itu, dia menyatakan, proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini akan menjadi di kisaran 4 persen sampai 5,6 persen. Sedikit berubah dari perkiraan sebelumnya yang telah disampaikan di kisaran 4,5-5,5 persen.
"Kita sendiri memperkirakan pertumbuhan ekonomi berada dalam kisaran antara empat sampai 5,6 persen," kata dia saat memberikan arahan di acara Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) secara virtual, Senin, 5 April 2021.
Menurutnya, ini ditopang oleh tren pemulihan ekonomi nasional yang sejak kuartal II-2020 terkontraksi hingga minus 5,32 persen, kemudian terus membaik hingga akhir tahun lalu berada di posisi minus 2,19 persen.
"Seiring dengan penurunan kasus aktif dan tingkat kematian akibat COVID-19, percepatan vaksinasi, serta pelaksanaan pemulihan ekonomi nasional dan implementasi dari berbagai regulasi terkait dengan pelaksanaan Undang-undang Cipta Kerja," paparnya.
Kemampuan Pemerintah Indonesia dalam mengendalikan COVID-19 dan mempercepat pemulihan ekonomi nasional dikatakannya tidak terlepas dari efektivitas kebijakan PPKM Mikro, yang terus dinamis menyesuaikan dinamika akibat pandemi.
"PPKM Mikro telah membuahkan hasil di mana di berbagai daerah diperluas per minggu ini menjadi 20 daerah provinsi, dan tentu pemerintah juga menerbitkan berbagai regulasi untuk mendorong peningkatan konsumsi rumah tangga maupun investasi," ujarnya.