Gernas BBI 2021 Targetkan 6,07 Juta UMKM-BUMDes Masuk Platform Digital
- Dokumentasi Kemendes PDTT.
VIVA – Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi resmi meluncurkan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) di Samarinda, Kalimantan Timur, hari ini. Bertemakan Go Borneo Kemendes PDTT jadi campaign manager Gernas BBI tahun ini.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar menjelaskan, pada kegiatan tahun ini pihaknya menggandeng PT Pertamina (Persero) dan Bank Indonesia (BI) serta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) sebagai brand ambasador. Gernas BBI juga melibatkan Pemerintah kabupaten dan kota, dan swasta nasional.
Menurutnya, sejak diluncuekan Presiden Joko Widodo pada 14 Mei 2020, Gernas BBI ini telah banyak membantu, menstimulasi dan menginspirasi usaha-usaha lokal, usaha kecil dan menengah. Termasuk, BUMDes dan BUMDes Bersama untuk tumbuh berkembang. Hal tersebut mendorong kebangkitkan ekonomi desa, serta memulihkan ekonomi nasional.
"Dibawah komando Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan pada Tahun 2020, Gernas BBI berhasil menaikkan lebih 3,8 juta UMKM dan BUM Desa ke dalam platfom digital, sehingga memiliki cakupan pemasaran yang luas. Tahun 2021, Gerakan ini mampu menaikkan 6,07 juta UMKM dan BUM Desa masuk platform digital, meningkat hampir 2 kali lipat tahun sebelumnya," kata Halim Iskandar dikutip dari keterangannya.
Baca juga: Jokowi Sebut Smelter Freeport Terbesar di Dunia, Fasial Basri: So What
Halim Iskandar menyampaikan, pencanangan Gernas BBI tahun ini bertemakan Go Borneo untuk mengenalkan, mengembangkan, memajukan, dan memperluas pemasaran produk UMKM dan BUMDesa khas Kalimantan Timur. Terutama dengan memanfaatkan e-Commerce sebagai media pemasaran digital dalam merespon kebiasaan belanja kartu.
"Bagi desa, Go Borneo adalah selaras dengan pencapaian SDGs Desa, terutama Tujuan SDGs Desa ke- 8 yakni Pertumbuhan Ekonomi Desa Merata. Diikuti tujuan SDGs Desa ke 12 yakni Konsumsi dan Produksi Desa Sadar Lingkungan," kata prai yang akrab disapa Gus Halim ini
Saat ini, Kata Gus Halim, Go Borneo telah mengurasi 8 ribuan mitra binaan UMKM dan BUMDes dan 220 di antaranya telah masuk dalam platfom e-Commerce SMEXPO Pertamina. Yang terdiri dari Kategori Furniture sebanyak 2 UMKM, kategori Craft sebanyak 43 UMKM, kategori Fashion sebanyak 56 UMKM, kategori agrobisnis sebanyak 16 UMKM dan kategori Food & Beverage sebanyak 103 UMKM.
"Dalam setahun, UMKM yang tergabung dalam Pertamina SMEXPO memiliki omset Rp195 juta hingga Rp283 jutaan dan telah memberi kesempatan kerja bagi 1.540 pekerja," ungkapnya.
Jumlah tersebut tegas Halim, akan terus bertambah, sampai mencapai target 1.000 UMKM tahun ini. Apalagi, Pertamina telah bekerja sama dengan IDEA (Asosiasi Market Place Indonesia) untuk mendorong UMKM onboarding lebih cepat.
"Selain itu, Go Borneo juga membina 4 unit BUMDes yang bermitra dengan offtaker di Kaltim yang melakukan ekspor perdana produk lidi sawit, lidi nipah, dan arang kayu halaban ke Kanada dan Pakistan pada 8 Oktober 2021 lalu. Masing-masing 1 kontainer, senilai Rp182 juta untuk lidi dan Rp195 juta untuk arang halaban," tambahnya.
Lebih lanjut Halim, berharap para pelaku ekonomi di Kaltim utamanya BUMDes dan UMKM, dapat saling belajar dan mengembangkan usahanya. Lalu berorientasi pasar, menghasilkan produk-produk yang dicintai dan digunakan secara luas oleh masyarakat, baik secara nasional, bahkan internasional.
"Dukungan kita semua, akan menggumpal menjadi semangat dan motivasi bagi UMKM dan BUMDes untuk terus berkarya, berkreasi, berinovasi, dan beradaptasi sesuai dengan tuntutan keadaan. Kekuatan UMKM dan BUMDes akan mempercepat pencapaian Tujuan SDGs Desa dan memupus kemiskinan ekstrem Indonesia. Go Borneo, Bangga Buatan Indonesia. Cinta Produk Indonesia, Gunakan Produk UMKM dan BUMDes. Kita Percaya, Desa Bisa," katanya.