Permudah Akses Wisata DPSP Borobudur, PUPR Benahi Jalan dan Jembatan
- Dok. Kementerian PUPR
VIVA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan pembangunan jaringan jalan dan jembatan untuk meningkatkan konektivitas Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Borobudur.
Penanganan jalan dan jembatan dilaksanakan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah-DI Yogyakarta, Ditjen Bina Marga sepanjang 72,93 km dengan total anggaran Rp357,06 miliar pada tahun 2020-2021.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan ketersediaan infrastruktur jalan yang memadai mengubah wajah kawasan, sekaligus mempercepat pengembangan destinasi wisata Borobudur dan meningkatkan layanan bagi wisatawan mencapai lokasi wisata.
Baca juga: Terungkap, Sopir Bus Maut di Tol Mojokerto Gunakan Sabu-sabu
"Layanan jalan yang semakin baik akan menunjang perekonomian lokal di kawasan wisata," tutur Menteri Basuki dalam keterangan tertulisnya, Selasa 17 Mei 2022.
Pelaksanaan peningkatan jaringan jalan pada DPSP Borobudur ini dilakukan secara bertahap pada tahun 2020-2021 melalui 7 paket pekerjaan.
Pada Tahun Anggaran (TA) 2020 telah selesai empat paket pekerjaan penanganan jalan dan jembatan sepanjang 35,40 km dengan nilai kontrak sebesar Rp178,82 miliar.
Pertama, pelebaran Jalan Sentolo-Nanggulan–Dekso sepanjang 15,6 km, kedua, preservasi Jalan Yogyakarta-Tempel-Pakem-Prambanan sepanjang 2,4 km.
Ketiga, preservasi Jalan Pringsurat-Secang-Keprekan sepanjang 8,50 km dan terakhir dan preservasi Jalan Keprekan-Muntilan–Salam (Batas DIY) sepanjang 8,59 km.
Dilanjutkan pada TA 2021, dilanjutkan penanganan 3 paket pekerjaan jalan dan jembatan sepanjang 37,53 km dengan anggaran sebesar Rp178,23 miliar meliputi rehabilitasi Jalan DPSP Borobudur sepanjang 24,4 km.
Kedua, preservasi Jalan Keprekan Borobudur sepanjang 12,8 km dan terakhir preservasi Jalan Keprekan Borobudur sepanjang 12,8 km, dan pembangunan Jembatan Kali Progo Cs sepanjang 160 meter berupa penanganan Jembatan Kali Elo Mendut di Kabupaten Magelang sepanjang 40 meter.
Hal ini sejalan dengan amanat Presiden Joko Widodo menciptakan kawasan pariwisata baru atau 10 Bali Baru yang dapat menjadi lokomotif perekonomian Indonesia dengan menarik investasi baru, menambah lapangan kerja, serta meningkatkan jumlah wisatawan untuk meningkatkan produktivitas.