Curhat Sri Mulyani, Pemerintah Kebanyakan Aplikasi Malah Tak Efisien
- ANTARA/Sanya Dinda
VIVA Bisnis – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, dari ribuan aplikasi yang dimiliki Pemerintah pada kementerian lembaga (K/L). Membuat biaya yang dikeluarkan justru menjadi tidak efisien, karena tidak bisa beroperasi secara multifungsi.
Hal itu dikatakannya pada acara Festival Ekonomi dan Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2022, di Nusa Dua, Bali.
“Bayangkan kita punya lebih dari 400.000 aplikasi. Dan juga 24.000 K/L kemudian setiap Kementerian lembaga itu punya 2.700 punya database sendiri-sendiri,” ujarnya, dikutip Selasa 12 Juli 2022.
Melalui banyaknya aplikasi itu, menurutnya tak lantas membuat biaya yang digelontorkan menjadi lebih efisien.
“Tapi aplikasi ini justru membuat biaya yang dikeluarkan Pemerintah menjadi tidak efisien karena banyak aplikasi yang tidak bisa beroperasi secara multifungsi,” jelasnya.
Lebih lanjut Ani mengatakan, memang hakikatnya keuangan negara digunakan untuk transformasi ekonomi Pemerintah menjadi digital. Namun, dengan itu Pemerintah akan membuat suatu data agar menurunkan biaya operasi dari Pemerintah.
“Saya akan menyampaikan bahwa kita akan menggunakan keuangan negara itu memang untuk mentransformasi tadi ekonomi goverment, dan juga citizen itu menjadi digital. Ada dua inisiatif yang kita sangat berperan bersama Kemendagri dan Bappenas yaitu e-government,” terangnya.
“Nah sekarang kita akan membuat menjadi satu data itu bisa akan menurunkan biaya operasi dari Pemerintah meningkatkan reliability-nya dan juga tentu mengintegrasikan yang disebut intergovernmental connection,” lanjutnya.