Menhub Budi Pastikan Tak Ada Pembatasan saat Libur Nataru, Yogyakarta Diramal Destinasi Paling Ramai

Menhub Budi Karya Sumadi.
Sumber :
  • M Yudha P / VIVA.co.id

VIVA – Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi memastikan, Pemerintah tidak akan melakukan pembatasan perjalanan pada momentum libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022-2023.

"Di momen Nataru tahun 2022-2023 dipastikan tidak akan ada lagi pembatasan bagi masyarakat untuk melakukan pergerakan," kata Budi Karya dalam telekonferensi di Raker Komisi V DPR RI, Selasa 13 Desember 2022.

Dia menjelaskan, berdasarkan hasil survei Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan, pada momen Nataru 2023 ini diperkirakan bakal ada 1,9 juta orang yang bergerak menuju Yogyakarta, atau sekitar 19,7 persen dari keseluruhan pergerakan di momen tersebut.

"Sehingga Yogyakarta menjadi daerah tujuan wisata dengan pergerakan terbanyak pada masa Nataru 2023, atau mencapai sekitar 19,7 persen," ujarnya.

Ilustrasi-Jalan Malioboro, Yogyakarta.

Photo :
  • Antara

Posisi kedua ditempati oleh Kabupaten Bandung, dengan perkiraan sekitar 1,3 juta orang yang akan menuju ke sana atau sekitar 17,5 persen pada Nataru 2023 ini. Kemudian diikuti oleh Malang yang mencapai 1,19 juta orang atau sekitar 14,6 persen.

Selanjutnya, akan ada sekitar 1,18 juta orang yang bakal pergi ke Kota Bandung atau sekitar 10,5 persen, dan ke Kabupaten Bogor sebanyak 988,8 ribu orang atau sekitar 8,2 persen.

Sementara asal kota dari masyarakat yang akan bepergian pada momentum Nataru nanti, antara lain yakni berasal dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), dengan total hingga mencapai 7,1 juta orang. "Atau setara dengan16,5 persen dari total pergerakan nasional, yang mencapai sebesar 44,2 juta orang," kata Budi.

Menhub Budi Karya Sumadi.

Photo :
  • Dok. Kemenhub

Mobilisasi tertinggi selanjutnya setelah Jabodetabek yakni terjadi pada masyarakat Jawa Timur, yang mencapai sebanyak 6,2 juta orang atau sebesar 14,5 persen. Kemudian mobilitas masyarakat Jawa Tengah yang mencapai sebanyak 5,8 juta orang atau 13,6 persen, masyarakat Jawa barat 4,4 juta orang atau 10,2 persen, dan masyarakat Sumatera Utara sebanyak 3 juta orang atau 6,9 persen.

"Mobilitas pergerakan masyarakat akan didominasi oleh mobil pribadi sebanyak 28,26 persen, dan sepeda motor sebanyak 16,47 persen. Jalur yang akan paling banyak dilalui mobil adalah jalur jalan tol sebesar 58,7 persen, dan jalur arteri sebesar 41,3 persen," ujarnya.