Gulingkan Hartono Bersaudara, Low Tuck Kwong Rebut Kursi Orang Terkaya di Indonesia

Low Tuck Kwong, Taipan Batu Bara
Sumber :
  • forbes.com

VIVA Bisnis – Pengusaha bernama Low Tuck Kwong saat ini menjadi orang terkaya di Indonesia. Ia berhasil menggulingkan dua nama yang sudah bertahun-tahun menempati peringkat pertama sebagai orang terkaya di Indonesia, yaitu Budi Hartono dan Michael Hartono. 

Menurut laporan data dari real time billionaires Forbes yang dikutip Senin, 26 Desember 2022, Low Tuck Kwong jadi orang terkaya di Indonesia dengan nilai kekayaan mencapai US$26,1 miliar atau setara Rp 407,1 triliun dengan asumsi kurs Rp 15.600 per dolar AS. 

Nilai kekayaan pengusaha batu bara pendiri Bayan Resources ini di atas Budi Hartono dan Michael Hartono. Data Forbes memperlihatkan, kini kekayaan Budi Hartono sebesar US$22 miliar atau setara Rp 344 triliun dan Michael Hartono sebesar US$21 miliar atau setara Rp 332 triliun. 

Low Tuck Kwong, Taipan Batu Bara

Photo :
  • forbes.com

Pundi-pundi kekayaan Low Tuck ini meningkat pesat sejak awal tahun 2022 ini. Pada awal tahun 2022, kekayaan pria yang dikenal dengan julukan sebagai raja batu bara itu sebesar US$3,7 miliar dollar atau setara Rp 57 triliun. 

Kwong adalah seorang pebisnis asal Singapura yang kini menetap di Indonesia. Ia adalah pemilik PT Bayan Resources Tbk (BYAN), salah satu perusahaan batu bara terbesar di Indonesia. Lonjakan kekayaan itu juga selaras dengan kenaikan harga saham perusahaan itu. 

Menurut pantauan VIVA hingga Senin, 26 Desember 2022 siang, harga saham emiten batu bara tersebut menguat 4,85 persen di Rp19.475 per unit. Sementara nilai kapitalisasi BYAN sendiri telah menyentuh angka Rp649,17 triliun. 

Return yang dihasilkan saham BYAN sendiri mengungguli saham-saham batu bara lain seperti PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), PT Indo Tambagraya Megah Tbk (ITMG), PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dan PT Indika Energy Tbk (INDY).

Orang Kaya Versi Forbes 2012 Low Tuck Kwong

Photo :
  • forbes.com

Selain terdampak kenaikan harga batu bara, lonjakan harga saham BYAN juga karena aksi stock split yang dilakukan perusahaan sejak awal Desember lalu. Sejak perusahaan memutuskan untuk melakukan stock split dengan rasio 1:10 harga saham BYAN terus menanjak. 

Selain bisnis batu bara, Low Tuck Kwong juga menjadi pengendali perusahaan energi terbarukan Singapura Metis Energy. Sebelumnya, perusahaan tersebut dikenal sebagai Manhattan Resources. Low mendukung SEAX Global yang membangun sistem kabel bawah laut untuk konektivitas internet di Singapura, Indonesia, dan Malaysia. (fh)