Menteri Bahlil Akui Bentrokan di PT GNI Morowali Utara Preseden Buruk Investasi
- M Yudha P / VIVA.co.id
VIVA Bisnis – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, mengaku amat menyayangkan terjadinya bentrokan sesama pekerja tambang pada pabrik Smelter PT Gunbuster Nickel Industri (GNI) di Morowali Utara, Sulawesi Tengah, akhir pekan kemarin.
Dia memastikan, saat ini pihaknya telah mengirimkan tim untuk menginvestigasi, mengenai kejadian ricuh yang sampai menimbulkan korban jiwa tersebut.
"Saat kejadian ini, saya kebetulan lagi proses jalan ke Davos. Jadi saat ini kita belum bisa bicara detail. Tapi saya sudah minta tim untuk cek, mencari tahu masalahnya apa," kata Bahlil dalam telekonferensi dari Davos, Swiss, Selasa, 17 Januari 2023.
Bahlil berharap, semua pihak yang berkonflik bisa segera duduk dan mencari solusi bersama. Sebab, jika sampai masalah ini berlarut-larut, maka hal itu bisa menjadi preseden buruk bagi iklim investasi Indonesia.
"Ini bisa melahirkan persepsi yang kurang elok. Kita akan sama-sama cari solusi," ujarnya.
Diketahui, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi sebelumnya juga telah menyatakan bakal memanggil pihak PT Gunbuster Nickel Industry (PT GNI), guna dimintai keterangan perihal kasus bentrokan antarpara pekerja yang menyebabkan adanya korban jiwa tersebut.
Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves, Septian Hario Seto, memastikan pemanggilan kepada PT GNI itu akan dilakukan dalam waktu dekat.
"Yes (benar akan dipanggil), minggu depan," kata Seto saat dihubungi VIVA Bisnis, Senin, 16 Januari 2023.
Sebelumnya, pihak Direksi PT GNI telah menyampaikan rasa prihatinnya atas aksi demonstrasi yang berakhir ricuh. Selain berdampak bagi perusahaan, kejadian itu nyatanya juga berdampak terhadap masyarakat sekitar.
"Perusahaan bersama-sama dengan aparat penegak hukum langsung melakukan investigasi yang mendalam dan mengusut tuntas seluruh kejadian yang menimbulkan kerugian bagi semua pihak baik kerugian materiel, imateriel, hingga jatuhnya korban jiwa," kata pihak Direksi PT GNI, dikutip Senin, 16 Januari 2023.