Neraca Perdagangan Sesuai Ekspektasi, Rupiah Dibuka Menguat vs Dolar AS

Pekerja menunjukkan uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat di sebuah tempat penukaran uang di Jakarta.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dibuka menguat sebesar 19 poin atau 0,13 persen ke posisi Rp 14.994 per dolar AS pada perdagangan Selasa pagi, 18 Juli 2023. Hal tersebut bila dibandingkan dengan penutupan sebelumnya yang sebesar Rp 15.013 per dolar AS.

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) terakhir atau kemarin sore, mematok rupiah di angka Rp 15.007 per dolar AS.

Analis PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan ditutup melemah. Dia menuturkan, neraca perdagangan mengalami surplus sebesar US$ 3,45 miliar pada Juni 2023.

Nilai ekspor pada Juni 2023 mencapai US$20,61 miliar atau turun 5,08 persen dibandingkan Mei 2023. Sedangkan nilai impor pada Juni 2023 mencapai US$17,15 miliar, turun 19,4 persen dibanding Mei 2023. 

"Neraca perdagangan di Juni 2023 terjadi surplus, sesuai dengan ekspektasi para analis. Walaupun surplusnya tidak terlalu besar hanya senilai US$1,33 miliar namun, meningkat dari surplus US$0,44 miliar pada Mei 2023 meskipun tetap di bawah tren dua tahun terakhir," kata Ibrahim dalam risetnya Selasa, 18 Juli 2023. 

Uang kertas rupiah dan dolar AS.

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Menurutnya, pertumbuhan surplus neraca perdagangan mencapai 708,66 persen dibandingkan Mei 2023. Tetapi turun 32,75 persen dibandingkan Juni 2022.

"Dengan angka ini, neraca perdagangan Indonesia telah mencatatkan surplus selama 38 bulan berturut-turut sejak Mei 2020," jelasnya. 

Dia menilai, surplus neraca perdagangan pada Juni 2023 lebih disebabkan penurunan impor yang lebih dalam dibandingkan penurunan ekspor.

"Mata uang rupiah fluktuatif namun, ditutup melemah di rentang Rp 14.930-Rp 15.070," ujarnya.