Rupiah Melemah, Kinerja Transaksi Berjalan RI Jadi Sorotan
- ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/YU/aa
Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot melemah pada perdagangan Kamis pagi, 19 Oktober 2023. Rupiah melemah sebesar 68 poin atau 0,43 persen ke posisi Rp 15.798 per dolar AS, dibandingkan pada penutupan sebelumnya senilai Rp 15.730 per dolar AS.
Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) terakhir atau kemarin sore, mematok rupiah di angka Rp 15.731 per dolar AS.
Analis PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan, nilai tukar rupiah akan ditutup melemah pada hari ini. Hal itu salah satunya, dikarenakan para ekonom memperkirakan neraca transaksi berjalan Indonesia akan mencatat defisit sebesar 0,65 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2023.
"Neraca transaksi berjalan deposit disebabkan karena kinerja ekspor hingga akhir tahun diperkirakan akan terus menurun akibat harga komoditas yang rendah. Selain itu juga didorong oleh permintaan global yang belum kuat, di tengah inflasi yang tinggi dan kenaikan suku bunga kebijakan yang sedang berlangsung," kata Ibrahim dalam risetnya Kamis, 19 Oktober 2023.
Ibrahim mengatakan, pada Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) tanggal 18-19, ekonom memperkirakan suku bunga akan kembali dipertahankan di level 5,75 persen bulan ini, bahkan sampai akhir tahun.
"Namun, yang akan berbeda adalah penekanan BI untuk lebih menstabilkan nilai tukar rupiah, dan bagaimana bank sentral itu mengantisipasi dan memitigasi jika the Fed terus bersikap lebih hawkish di masa depan," ujarnya.
Sedangkan dampak El Nino terhadap harga pangan global, dan risiko konflik Hamas-Israel telah mendorong kenaikan harga minyak dunia di tengah keputusan OPEC+ memangkas produksi minyak. Namun, jelasnya resiko tersebut cenderung terkendali.
"Mata uang rupiah fluktuatif. Namun, ditutup melemah direntang Rp 15.710-Rp 15.770," ujarnya.