4 Alasan Demokrat Ekonomi Tetap Tumbuh

Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVAnews - Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, meyakini perekonomian Indonesia akan tetap tumbuh dan tidak terpengaruh penurunan peringkat surat utang Amerika serta krisis ekonomi Eropa.

"Kami optimistis karena ekonomi Indonesia kuat," kata Anas saat konferensi pers di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis 11 Agustus 2011.

Anas menuturkan, ada empat alasan yang membuat dirinya optimistis terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Pertama, kata dia, pertumbuhan ekonomi Indonesia cukup bagus, karena pada kuartal II-2011 sudah mencapai 6,5 persen. Kedua, rasio utang semakin turun terhadap produk domestik bruto (PDB), yaitu sekitar 25 persen. Sementara itu, negara-negara lain seperti Amerika dan Eropa yang sudah mencapai 100 persen.

Ketiga, Anas melanjutkan, usaha mikro kecil dan menengah perkembangannya cukup baik, meski belum berpengaruh pada PDB. "Keempat, investor yang menanamkan modal juga tinggi, baik domestik maupun asing," ungkapnya.

Anas mengatakan bahwa hal-hal seperti itu yang membuat partainya yakin bahwa tingkat ekonomi Indonesia bukan hanya stabil, tetapi bisa tumbuh dengan baik.

Untuk itu, ia menyatakan keinginannya untuk mendorong secara inklusif seperti memperbanyak program-program pro rakyat.

"Tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan. Ada peluang terbuka untuk sedikit banyak ambil keuntungan, kalau ambil langkah positif, tepat, dan efektif menghadapi tantangan itu" ujarnya.

Anas mengatakan, krisis dapat terjadi dan menular melalui dua jalur yaitu perdagangan dan keuangan. "Kalau perdagangan, porsi perdagangan dengan Amerika tidak terlalu besar sekitar 10-12 persen, Eropa 13 persen, itu pun tren menurun," ujar Anas.

Selain itu, Anas menambahkan, ada kemungkinan transmisi krisis lewat sektor keuangan. Namun, dengan adanya fundamental ekonomi yang bagus, kemungkinan ada relokasi modal ke Indonesia, sehingga krisis tidak dapat terjadi di Tanah Air.

"Bank Indonesia juga sudah menyampaikan cadangan devisa kita sudah mencapai US$122,7 miliar. Industri perbankan kita juga cukup sehat." kata Anas. (art)