Badan Penerbangan AS Periksa 1.000 Boeing 737
Senin, 15 April 2013 - 13:50 WIB
Sumber :
- ANTARA/.HO-Polda Bali
VIVAnews - Federal Aviation Administration (FAA) akan melakukan inspeksi khusus lebih dari 1.000 Boeing 737 berbagai varian untuk mencari tahu potensi cacat pabrik yang dapat menyebabkan pilot kesulitan bahkan kehilangan kendali atas pesawat.
Dikutip dari Wall Street Journal
, Senin 15 April 2013, menyatakan inspeksi tersebut termasuk penggantian suku cadang jika diperlukan. Pejabat FAA menjelaskan instruksi tidak biasa ini ditunjukkan untuk Boeing 737 relatif versi terbaru dan yang paling banyak digunakan oleh maskapai dunia.
Inspeksi dilakukan untuk mencari tahu potensi cacat produksi, dan pemeriksaan dugaan korosi di pin penyambung dari panel ekor ke badan pesawat. Korosi tersebut dapat menyebabkan potensi hilangnya kendali pesawat oleh pilot. Boeing telah menerima laporan adanya prosedur yang salah dari penggunaan pelindung anti korosi di Boeing 737.
Bagian yang diduga terpapar korosi tersebut membantu pesawat sebagai stabilitator horizontal dan mengontrol gerakan naik turun. Inspeksi akan mulai dilakukan pada akhir Mei 2013 untuk memberikan waktu bagi maskapai agar tidak berdampak pada jadwal penerbangan.
Instruksi ini berlaku bagi maskapai yang beroperasi di AS, namun maskapai asing diharapkan dapat mengadopsi pengecekan langsung ini untuk ratusan jet di luar AS.
Kelemahan struktural berupa stabilitator horisontal berpotensi dapat mematikan karena dapat menyebabkan pilot tidak dapat mengontrol pesawat dalam posisi menanjak ataupun saat posisi turun. (eh)
Baca Juga :
Dikutip dari Wall Street Journal
Inspeksi dilakukan untuk mencari tahu potensi cacat produksi, dan pemeriksaan dugaan korosi di pin penyambung dari panel ekor ke badan pesawat. Korosi tersebut dapat menyebabkan potensi hilangnya kendali pesawat oleh pilot. Boeing telah menerima laporan adanya prosedur yang salah dari penggunaan pelindung anti korosi di Boeing 737.
Bagian yang diduga terpapar korosi tersebut membantu pesawat sebagai stabilitator horizontal dan mengontrol gerakan naik turun. Inspeksi akan mulai dilakukan pada akhir Mei 2013 untuk memberikan waktu bagi maskapai agar tidak berdampak pada jadwal penerbangan.
Instruksi ini berlaku bagi maskapai yang beroperasi di AS, namun maskapai asing diharapkan dapat mengadopsi pengecekan langsung ini untuk ratusan jet di luar AS.
Kelemahan struktural berupa stabilitator horisontal berpotensi dapat mematikan karena dapat menyebabkan pilot tidak dapat mengontrol pesawat dalam posisi menanjak ataupun saat posisi turun. (eh)