Yunani Ogah Tunduk pada Intimidasi Bank Sentral Eropa

Kantor Pusat Bank Sentral Eropa
Sumber :
  • REUTERS/Ralph Orlowski

VIVA.co.id - Menteri Keuangan Yunani, Yanis Varoufakis, mengecam intimadasi politik zona euro yang mengancam akan memotong dana likuiditas bagi bank-bank Yunani. Ia menegaskan dengan nada geram bahwa revolusi demokratis negaranya tidak akan tunduk pada segala bentuk tekanan.

Seperti diberitakan Telegraph, Varoufakis yang dijuluki sebagai "bintang baru anti penghematan dari Eropa yang sedang naik daun" itu menyatakan, Bank Sentral Eropa (ECB) memperkeruh suasana dengan secara terbuka menyampaikan bahwa fungsinya sebagai lender of the last resort bagi sistem keuangan Yunani mungkin akan berhenti.

"Ancaman ini sangat tidak memiliki legitimasi. Mereka mencoba untuk membuat kami sesak napas dengan tenggat waktu yang sewenang-wenang," ujar Varoufakis.

Sejumlah pejabat ECB menyatakan bahwa pihaknya tidak sudi menerima bank Yunani sebagai agunan untuk kredit setelah tanggal 28 Februari, jika Yunani menolak untuk bekerja sama dengan poros Uni Eropa-IMF dan mengabaikan kesepakatan bailout-nya.

Langkah ini akan memangkas likuiditas hingga 54 miliar euro yang saat ini membuat bank-bank Yunani terombang-ambing. Para pemimpin Syriza yang merupakan partai penguasa di Yunani menyadari sepenuhnya bahwa ini akan memicu keruntuhan perbankan dalam beberapa hari.

Para pejabat Yunani memprotes ECB yang melakukan manuver politik tanpa dasar kewenangan sebagaimana diatur melalui perjanjian.

Varoufakis bersiap untuk pertemuan dengan Menteri Keuangan Jerman Wolfgang Schäuble pada Kamis besok dalam rangka mengurangi tekanan Eropa sekaligus berdamai.

"Saya akan berusaha sebaik mungkin di Berlin. Saya akan memberitahu kepada Schäuble bahwa kami mungkin sayap kiri yang dapat diremehkan, tapi dia bisa mengandalkan gerakan Syriza kami untuk membersihkan kartel dan oligarki Yunani, serta mendorong reformasi mendalam di negara Yunani yang mana pemerintahan sebelum kami selalu menolak melakukannya," kata Varoufakis.

"Tetapi saya juga akan mengatakan kepadanya bahwa kami akan mengakhiri krisis deflasi dan utang serta melakukan apa yang seharusnya dilakukan lima tahun yang lalu. Itu tidak bisa ditawar. Kami memiliki mandat demokratis untuk menjawab seluruh filosofi penghematan," lanjut dia. (ren)


Baca juga: