BKPM Identifikasi Investasi Jepang Senilai US$8,9 Miliar

Kepala BKPM, Franky Sibarani (kiri)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf
VIVA.co.id - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat belasan investor Jepang berminat untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Total investasi investor-investor itu senilai US$8,9 miliar.

"Melalui kantor perwakilan di Tokyo maupun marketing officer BKPM untuk wilayah Asia, BKPM telah menjalin komunikasi intensif dengan investor Jepang dan mengidentifikasi sembilan belas investor yang cukup serius merencanakan investasi di Indonesia," kata Kepala BKPM, Franky Sibarani, dalam keterangannya, Minggu 22 Maret 2015.

Franky mengatakan, tindak lanjut tersebut akan dilakukan ketika Presiden Joko Widodo berkunjung ke Jepang. Dalam kunjungan tersebut, di agendakan pertemuan Jokowi dengan investor-investor Jepang.

"Kami mengharapkan, mereka dapat segera merealisasikan minatnya melalui pengajuan permohonan izin investasi. BKPM juga akan melakukan pertemuan intensif dengan investor tersebut melalui forum consultation meeting," kata dia.

Franky menambahkan, langkah BKPM ini sebagai implementasi perintah Jokowi yang menginginkan kunjungan ke Jepang membawa hasil, termasuk dari sisi investasi.

Menurut data BKPM, dari 19 investor yang diduga ingin berinvestasi ke Indonesia, ada dua perusahaan di sektor otomotif termasuk industri komponen dengan nilai investasi US$600 Juta, tiga perusahaan di sektor industri kimia dengan nilai investasi US$ 295,35 juta, dua perusahaan sektor industri makanan dengan nilai investasi US$15 juta, serta dua perusahaan di sektor pertanian dan industri pengolahan dengan nilai investasi US$41,86 juta. 

Selain itu, ada juga yang berminat di sektor industri galangan kapal US$40 juta, sektor theme park US$434,78 juta, serta industri migas senilaiUS$7,5 miliar.

Selain investor yang serius menyatakan investasi ke Indonesia, lanjut Franky, BKPM juga telah menerima permohonan izin investasi dari investor Jepang periode Oktober 2014-19 Maret 2015 senilai US$2,70 miliar. Perusahaan tersebut, sebagian bergerak di industri komponen otomotif sebanyak 14 proyek senilai lebih dari US$200 juta. (asp)


![vivamore="Baca Juga :"]

[/vivamore]