Harga Karet Turun, Ini yang Bisa Dilakukan Pemerintah

Buruh menuangkan getah karet hasil sadapan ke dalam ember di Hutan Karet Tuntang, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah
Sumber :
  • ANTARA/Aditya Pradana Putra

VIVA.co.id - Komisi VI DPR RI meminta pemerintah agar memanfaatkan Sistem Resi Gudang (SRG) untuk komoditas karet. Dengan begitu, petani karet bisa tertolong. Sebab, saat ini harga karet masih lesu.

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Azam Azman Natawijana, mengatakan, salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk menolong petani karet saat harga anjlok adalah memanfaatkan Sistem Resi Gudang.

Dengan skema SRG, pemerintah menyerap produk karet alam yang dihasilkan petani karet.

"Kalau dengan resi gudang, kan, (karet alam dari petani) dibayar atau dibeli. Kalau harga naik, dilepas," ujar Azam, Selasa 9 Februari 2016.

Ia mengatakan, pemerintah seharusnya bisa membina petani karet, agar produk karetnya sesuai dengan ketentuan SRG. Sekadar informasi, komoditas yang masuk ke dalam SRG seharusnya sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI).

"Pemerintah harus lebih cepat menjembatani itu," kata dia.

Azam mengatakan, bahwa saat ini, yang baru ada hanyalah pengawasan di lapangan. "Kalau belum ada pembinaan, rusak itu petani. Kementerian Perdagangan dan pemerintah daerah harus melakukan pembinaan. Kuncinya itu resi gudang," jelasnya.