Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Dua Bisa Tembus 5,2%

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi
Sumber :
  • ANTARA/M Agung Rajasa

VIVA.co.id – PT Bank Mandiri memproyeksikan tingkat konsumsi rumah tangga pada kuartal kedua tahun ini akan menggeliat, seiring dengan menggeliatnya daya beli masyarakat jelang Lebaran. Dengan tingkat konsumsi yang menanjak, pertumbuhan ekonomi kuartal kedua diperkirakan bisa berada di rentang 5,1 sampai 5,2 persen.

Chief Economist PT Bank Mandiri Anton Gunawan mengungkapkan, konsumsi masyarakat pada kuartal kedua diperkirakan jauh lebih baik dibandingkan kuartal pertama tahun ini, yang hanya tercatat 4,93 persen. Apalagi daya beli masyarakat bisa sedikit terbantu dari pencairan gaji ke-13 dan Tunjangan Hari Raya yang disalurkan secara bersamaan pada Juni 2017.

“Di kuartal kedua, taksiran saya bisa sampai 5,2 persen untuk konsumsi. Kuartal pertama kan sempat jelek, tapi semoga bisa pick up,” kata Anton, Jakarta, Selasa malam, 30 Mei 2017.

Anton menjelaskan, kinerja ekspor-impor pada kuartal kedua belum bisa diharapkan menjadi motor penggerak perekonomian. Bahkan, ada kecenderungan kinerja ekspor dan impor pada kuartal kedua bisa lebih rendah dibandingkan kontribusi pada kuartal pertama tahun ini yang mencapai 8,04 persen terhadap produk domestik bruto.

Sementara dari sisi Pembentukan Modal Tetap Bruto atau investasi, lanjut Anton, pun belum bisa menjadi penggerak utama gerak ekonomi nasional. Meskipun sejatinya, sektor swasta telah menunjukan sinyal positif untuk melakukan ekspansi besar-besaran pada tahun ini.

“Mungkin karena proyeknya bersifat jangka panjang. Mungkin juga sebagian private investment takut, atau yang lain. Padahal kalau kita lihat dari listed company, rencana capex (belanja modal) mereka tahun ini naiknya lumayan sampai 40 persen,” katanya.

Maka dari itu, dengan tingkat konsumsi masyarakat yang diproyeksikan bisa mencapai 5,2 persen pada kuartal kedua, Anton mengaku optimistis pertumbuhan ekonomi nasional pada periode tersebut bisa berada di rentang 5,1 sampai 5,2 persen. Harapannya sektor investasi pada kuartal kedua bisa ikut menopang geliat ekonomi pertengahan tahun.

Sementara itu, Chief Economist PT Mandiri Sekuritas Leo Putra Rinaldy menilai, meskipun konsumsi pemerintah di kuartal kedua bisa menanjak, pemerintah perlu mewaspadai daya beli masyarakat pada kuartal ketiga tahun ini. Sebab, demi menggenjot pertumbuhan pada kuartal selanjutnya, tidak bisa lagi mengandalkan konsumsi masyarakat.

Private consumption kuartal kedua bisa lebih bagus. Kami memang lihat ada base effect. Tetapi di kuartal ketiga, mungkin ada normalisasi lagi. Bergantung pada government spending (konsumsi pemerintah),” ujarnya.