Diisukan Jadi Pengganti Luis Milla, Ini Jawaban Pelatih Bhayangkara FC

Pelatih Timnas Indonesia, Simon McMenemy, saat masih membesut Bhayangkara FC.
Sumber :
  • Dokumentasi Bhayangkara FC

VIVA – Kursi pelatih kepala tim nasional Indonesia hingga saat ini masih kosong. Namun, PSSI tetap berharap agar Luis Milla menyetujui klausul perpanjangan kontrak yang disodorkan. 

Jika Milla menolak untuk kembali menjadi arsitek Garuda, maka  pelatih Bhayangkara FC, Simon McMenemy, dikabarkan akan mengisi jabatan tersebut. 

Ketertarikan PSSI terhadap McMenemy pun ternyata dibenarkan oleh manajer Bhayangkara, Sumardji, yang mengatakan bahwa ada utusan dari induk sepakbola tertinggi di Indonesia tersebut datang kepadanya. Akan tetapi, Sumardji enggan menyebutkan nama utusan PSSI yang menghubunginya.

"Saya memang ada pembicaraan berkaitan dengan Simon. Pembicaraan sekadar ngobrol-ngobrol diskusi dalam berapa hari belakangan ini. Sifatnya hanya diskusi belum ada keputusan belum ada mengarah positif," kata Sumardji, saat ditemui wartawan di Stadion PTIK, Jakarta, Rabu, 12 September 2018.

"Kami cuma sekadar ngobrol-ngobrol untuk melihat beberapa pilihan yang didiskusikan dengan saya dan manajemen. Tapi, kembali lagi ke PSSI sendiri maunya seperti apa? Prinsipnya, kalau demi kepentingan bangsa dan negara kami akan berikan yang terbaik," sambungnya.

Sementara itu, McMenemy enggan bicara banyak mengenai peluangnya melatih timnas Indonesia di Piala AFF 2018 mendatang. Namun, ia merasa terhormat usai difavoritkan oleh beberapa pihak untuk menjadi suksesor Milla.

"Ketika saya dibilang sebagai kandidat salah satu pelatih timnas saya merasa sebuah kehormatan, sebuah kebanggaan, tapi saat ini fokus saya hanya ke Bhayangkara untuk memenangkan pertandingan selanjutnya," kata McMenemy.

Lebih lanjut, McMenemy berharap agar timnas Indonesia meraih hasil maksimal pada gelaran Piala AFF mendatang. Apalagi, mantan pelatih Mitra Kukar tersebut sempat mengenang momen-momen di Piala AFF 2010 kala timnas Filipina berhadapan dengan Indonesia.

"Di Indonesia sekarang ini banyak sekali pemain yang bagus, jadi siapapun yang melatih Indonesia nanti dia punya banyak pilihan pemain dan itu bisa berjalan bagus. Semoga indonesia bisa dapat hasil yang sangat bagus di AFF tahun ini," tuturnya.

Menurutnya, atmosfer suporter yang padat di Stadion Utama Gelora Bung Karno membuatnya ketakutan. 

"Saya juga pernah pengalaman tampil di GBK waktu itu dan ketika itu saya jadi lawannya Indonesia. Waktu itu saya pelatih Filipina dan saya merasakan atmosfer stadion GBK ketika suporter Indonesia jadi lawannya. Saya ketakutan sekali," jelas pelatih asal Skotlandia ini.