Bukan Akhir Kisah Anak-anak Garuda Jaya
Rabu, 15 Oktober 2014 - 06:52 WIB
Sumber :
- ANTARA FOTO/Andika Wahyu
VIVAbola –
Tak ada keriangan, hanya mata-mata yang merah usai menangis, atau mereka yang tengah mengusap air mata, dan yang lain berjalan sambil tertunduk. Itulah gambaran para pemain Timnas Indonesia U-19 yang baru saja meninggalkan sebuah ruangan di Sky Palace Hotel, Nay Pyi Taw, Myanmar, Selasa siang waktu setempat 14 Oktober 2014.
Dari luar ruangan, sayup-sayup terdengar skuad Garuda Jaya menyanyikan bersama sebuah lagu. “Rayakanlah pertemuan ini. Selalu bersama, apa pun yang terjadi. Singkirkan semua yang mengganggumu. Kita tetap jadi satu,” begitu kira-kira syair lagu yang mereka lantunkan.
Baca Juga :
Tersingkir bahkan sebelum pertandingan terakhir fase grup Piala Asia, tak ada yang lebih menyakitkan. Begitu pun bagi para pemain, mereka sulit menerima kenyataan kalah di dua laga awal dan mimpi mereka ke Piala Dunia U-20 buyar.
Penderitaan anak-anak Garuda Jaya bertambah pahit setelah takluk di laga terakhir kontra Uni Emirat Arab. Bermaksud meraih poin hiburan, Timnas U-19 justru dipermalukan UEA 1-4.
Kisah anak-anak Garuda Jaya Evan Dimas di Timnas U-19 boleh saja berakhir di Piala Asia. Tapi, masa depan mereka masih panjang dan terbentang luas. Harapan tak boleh luntur, mimpi tak boleh padam. Kelak, mungkin Indonesia akan dianugerahi lagi putra-putra bangsa berbakat yang mampu membawa Merah Putih ke level dunia.
Lihat berita menarik lainnya dengan