Antusiasme Santri Ikut LSN, Harapan Baru Sepakbola Tanah Air

Liga Santri Nusantara (LSN)
Sumber :
  • Facebook/Fahsin M Faal

VIVA.co.id – Kompetisi Liga Santri Nusantara (LSN) 2017 region Jawa Tengah akan resmi digelar. Ajang untuk mencari bakat-bakat pesepakbola muda khusus santri ini akan dibuka oleh Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi.

Koordinator Liga Santri Nusantara Regional Jateng, Fahsin M Fa'al, mengatakan, total peserta yang akan bertanding dalam ajang ini mencapai 130 tim. Mereka terbagi dalam tiga regional. Yakni regional I Pati Raya. Lalu  regional II Magelang Raya dan Solo Raya serta regional III zona Banyumas dan Pekalongan Raya.

"Khusus region 1 Jawa Tengah diikuti oleh 32 tim asal Demak, Kudus, Jepara, Pati, Rembang, Blora, Grobogan, Kota dan Kabupaten Semarang, Salatiga, Kendal," kata Fahsin di Semarang, Senin, 28 Agustus 2017.

Khusus LSN Regional Jateng I akan kick off pada Minggu, 3 September 2017 mendatang. Ajang dibuka langsung Menpora Imam Nahrawi di Lapangan Srogo, Desa Srogo, Kecamatan Brangsong, Kabupaten Kendal. "Pembukaan dan tendangan bola pertama akan dilakukan oleh Menpora, " katanya.

Ia berharap, membludaknya peserta LSN 2017 Jawa Tengah tahun ini diiringi dengan peningkatan bakat santri hingga menelorkan bibit unggul atlet nasional. 

Panitia LSN 2017 terus menyosialisasikan beberapa penyempurnaan regulasi dalam pelaksanaan. Tujuannya untuk meningkatkan profesionalitas peserta dan penyusunan database pemain agar terpantau langsung oleh PSSI. "Maka sportifitas harus ditegakkan, tentunya dengan mengacu kepada regulasi resmi yang ditetapkan FIFA," katanya.

Untuk diketahui, LSN sudah diselenggarakan tiga tahun berturut-turut sejak tahun 2015. LSN diselenggarakan secara nasional dari Sabang sampai Meraoke dengan peserta dari pondok pesantren se Indonesia.

LSN merupakan sebuah kompetisi sepakbola yang diselenggarakan oleh Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) atau sebuah perkumpulan pondok pesantren, dan bekerjasama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga RI. Tujuan dari diselenggarakannya LSN karena di pondok pesantren juga terdapat bakat-bakat pesepakbola hebat yang perlu dibina dan dikembangkan.

Pada pelaksanaan LSN 2016 lalu, buktinya mampu melahirkan seorang bintang sepakbola, yaitu Muhammad Raffly yang mampu menembus skuad timnas U-19 asuhan pelatih Indra Sjafri. Muhammad Rafly adalah peserta LSN 2016 asal Bantaeng Sulawesi Tenggara.

Ketua Pelaksana Kompetisi LSN Regional 1 Jateng, Shahuddin Al-ahmadi, menginginkan agar tahun depan LSN bisa direkomendasikan berada di bawah naungan langsung PSSI. Tujuannya agar bakat para santri nusantara bisa terpantau langsung oleh PSSI. "Mudah-mudahan usulan kita diterima PSSI, sekarang saatnya santri membuktikan bakat sepakbola mereka," ujarnya. (mus)