Mitos Siklus 10 Tahun, Liverpool Juara Liga Champions?
- REUTERS/Phil Noble
VIVA – Laga final Liga Champions 2017/2018 kurang dari dua pekan lagi. Seluruh pecinta sepakbola dunia tengah berharap cemas, apakah Real Madrid akan mencetak sejarah lagi atau Liverpool bakal mendobrak dominasi sang raksasa Spanyol?
Madrid sebelumnya sudah mampu mencetak sejarah baru Liga Champions, dengan menjuarai kompetisi kasta tertinggi level klub dua musim beruntun. Madrid keluar sebagai juara di Liga Champions 2015/2016 usai mengalahkan seteru sekota, Atletico Madrid, dan kembali juara semusim berselang saat menghempaskan ambisi Juventus.
Sementara Liverpool, terakhir kali armada Merseyside Merah menjadi raja Eropa 13 tahun silam. Tepatnya di Stadion Turk Telekom Arena (Ali Sami Yen Stadium), Istanbul, The Anfield Gang menang dramatis atas raksasa Italia, AC Milan.
Lantas, bagaimana peluang kedua tim untuk bisa jadi juara Liga Champions musim ini? Madrid jelas punya skuat yang sangat mumpuni. Armada Zinedine Zidane begitu kuat dari lini belakang sampai sektor serang. Apalagi, ada sosok megabintang Portugal, Cristiano Ronaldo, di dalamnya.
Lalu, bagaimana dengan Liverpool? Skuat besutan Juergen Klopp memang bisa dinilai tak sedigdaya punya Madrid. Namun demikian, sosok winger eksplosif, Mohamed Salah, dan dua pemain depan, Sadion Mane serta Roberto Firmino, tak boleh dianggap remeh.
Tapi di balik itu semua, Liverpool justru punya sebuah keuntungan dalam mitos siklus 10 tahunan Liga Champions. Bagaimana bisa? Ya, menurut data UEFA.com, Liverpool pernah menjuarai Liga Champions (saat itu masih bernama Piala Liga Champions) musim 1977/1978. Lalu apa hubungannya dengan peluang juara musim ini?
Melihat ke belakang, 10 tahun sebelum Liverpool juara Liga Champions 1977/1978, Manchester United lebih dulu juara ajang ini di musim 1967/1968. Lalu, 10 tahun sebelum MU juara, Madrid juga pernah juara musim 1957/1958. Dari data ini, mari kita lihat siklus 10 tahun di era saat ini.