6 Liga di Eropa yang Berhenti Total karena Virus Corona

Pemain Paris Saint-Germain (PSG) rayakan gol.
Sumber :
  • www.instagram.com/psg/

VIVA – Virus corona COVID-19 memberikan dampak besar terhadap sepakbola di Eropa. Liga-liga di Benua Biru harus terhenti karena virus yang berasal dari Wuhan, China ini.

Bahkan, ada juga liga yang harus berhenti total karena virus berbahaya ini. Ada yang tetap menentukan gelar juara di saat liga terhenti, tapi ada juga yang membiarkan gelar kosong.

Berikut 6 liga di Eropa yang berhenti total karena virus corona, dilansir berbagai sumber:

1. Belgian Pro League
Dilansir Soccerway, Liga Belgia harus terhenti usai Majelis Umum mengesahkan rencana penyelenggara liga akhir bulan April 2020 lalu. Sebelumnya, kompetisi terhenti sejak Maret karena pandemi virus corona.

Club Brugge yang memuncaki klasemen saat liga terhenti dinyatakan sebagai juara. Mereka meraup 70 poin, unggul 15 poin dari Gent yang menjadi pesaing terdekat. Keputusan ini diambil pada 15 Mei 2020.

16 klub di Pro League sudah memainkan 29 pertandingan di musim reguler. Tak ada playoff yang dimainkan untuk menentukan posisi final, seperti yang biasanya terjadi di Liga Belgia.

Ini menjadi gelar ke-16 Brugge di Liga Belgia atau yang ketiga dalam lima musim terakhir. Brugge juga berhak atas satu tiket ke penyisihan grup Liga Champions musim depan.

(Baca juga: Liga Belgia Disetop, Club Brugge Resmi Jadi Juara)

2. Cyta Championship
Pada 15 Mei 2020, kompetisi teratas di Liga Siprus harus berhenti total. Mereka juga tidak memberikan gelar juara, serta tak ada promosi dan degradasi. Sebagai konsekuensinya, musim depan akan diikuti 14 tim, bertambah 2 tim dibandingkan musim ini.

Klasemen saat liga terhenti menjadi penentu siapa yang berhak atas tiket ke Eropa musim depan. Omonia yang menempati puncak klasemen mendapatkan tiket kualifikasi babak pertama Liga Champions.

3. Ligue 1
Ligue 1 berhenti total pada 28 April 2020. Dan dua hari kemudian badan liga Prancis (LFP), memutuskan memberikan gelar kepada pemuncak klasemen, Paris Saint-Germain.

Karena jumlah pertandingan setiap tim tak sama, Ligue 1 membuat rata-rata poin dari pertandingan yang dimainkan sebagai acuan. Rata-rata poin tertinggi itulah yang ditetapkan sebagai klasemen akhir.

PSG yang meraup 68 poin dari 27 pertandingan ditetapkan sebagai juara. Les Parisiens mencatat rata-rata poin 2,52, unggul dari pesaing terdekat Olympique Marseille dengan rata-rata poin 2 (52 poin dari 28 laga).

Rata-rata poin tersebut juga menjadi acuan untuk menentukan tim yang tampil di Eropa musim depan, juga promosi dan degradasi. PSG dan Olympique Marseille berhak atas tiket langsung ke babak utama Liga Champions, sedangkan Rennes harus melewati babak kualifikasi ketiga.

(Baca juga: PSG Juara, Berikut Klasemen Akhir Ligue 1)

Selanjutnya: Gibraltar Hingga Belanda

4. Gibraltar National League
Liga Gibraltar juga harus terdampak virus corona. Kompetisi harus berhenti total pada 7 Mei 2020. Status kompetisi menjadi null and void, tak ada tim juara serta promosi-degradasi.
 
Jatah ke Eropa musim depan mengacu pada klasemen saat liga dihentikan. Europa yang menempati puncak klasemen, mengantongi tiket ke kualifikasi Liga Champions babak pertama.

5. Luxembourg National Division
Liga Luksemburg harus berhenti total pada 28 April 2020. Tak ada tim yang dinobatkan sebagai juara, dan juga tak ada promosi dan degradasi. Musim depan, liga akan diikuti 16 tim dari sebelumnya 14 tim.

Fola Esch yang memimpin klasemen saat liga terhenti berhak atas tiket ke Liga Champions musim depan. Mereka akan memulai perjuangan dari kualifikasi babak pertama.

6. Eredivisie
Eredivisie dipastikan berhenti total pada 24 April 2020. Tak ada tim yang dinobatkan sebagai juara, dan juga tak ada promosi dan degradasi.

Saat liga terhenti, Ajax Amsterdam menempati puncak klasemen dengan AZ Alkmaar di posisi kedua. Ajax dan AZ sama-sama mengumpulkan 56 poin dan dipisahkan dengan selisih gol.

Sebagai pemuncak klasemen, Ajax berhak tampil di playoff Liga Champions musim depan. Sedangkan AZ harus memulai Liga Champions dari babak kualifikasi kedua.

(Baca juga: Kecewanya Ajax Batal Jadi Juara Usai Eredivisie Dihentikan)