Kekerasan pada Wasit Terjadi di Rusia, Mirip di Bekasi

Kekerasan pada wasit terjadi di Rusia
Sumber :
  • The Sun

VIVA – Kekerasan pada wasit kembali terjadi di lapangan sepakbola. Namun, kali ini insiden itu muncul di Rusia.

Yang lebih mengejutkan, pemain yang melakukan perbuatan keji itu adalah mantan bintang Timnas Rusia, Roman Shirokov. Dia melakukannya dalam sebuah laga amatir bertajuk "celebrity game".

Insiden itu bermula ketika Shirokov dijatuhkan di kotak terlarang. Berharap diberi penalti, wasit Nikita Danchenko yang bertugas malah mengabaikannya dan tetap melanjutkan pertandingan.

Terkejut dengan keputusan wasit, Shirokov langsung menghampirinya dan melakukan protes keras. Dia sampai berteriak, "Anda memberikan saya kartu merah, saya akan memukulmu".

Benar saja, Danchenko langsung memberinya kartu merah. Sontak, pria 39 tahun menghadiahi sang wasit "bogem mentah" yang membuat Danchenko jatuh. Tak sampai di situ, Shirokov juga menendang dan menginjaknya.

Tindak kekerasan tersebut membuat Danchenko dilarikan ke rumah sakit dan harus menerima sejumlah jahitan. Diungkapkan pengamat sepakbola Rusia, Artur Petrosyan, Danchenko berencana melanjutkan kasus ini ke pihak berwajib namun dengan sejumlah pertimbangan.

"Wasit Nikita Danchenko berencana melaporkan Shirokov ke pihak berwajib tapi takut kariernya tamat karena 'Shirokov memiliki banyak koneksi'," ujar Petrosyan dikutip The Sun.

Belakangan, mantan pemain CSKA Moskow dan Zenit St. Petersburg itu sudah mengucapkan permohonan maafnya pada Danchenko. Dia mengaku sangat menyesal melakukan hal tersebut.

"Saya ingin menyampaikan permintaan maaf yang tulus kepada Nikita atas tindakan yang tidak pantas tersebut," kata Shirokov.

"Saya sangat sadar bahwa tidak memberikan penalti dan kemudian mengeluarkan kartu merah tidak bisa menjadi alasan untuk melakukan ini," lanjutnya.

Sebagai pengingat, peristiwa ini mirip seperti yang terjadi di Bekasi. Di mana seorang wasit asal Tarumajaya bernama Wahyudin, ditendang dan diinjak pemain ketika memimpin pertandingan antar kampung (Tarkam) di Stadion Patriot Candrabhaga. Pemain tak terima karena keputusan Wahyudin dinilai tidak objektif.

Insiden itu dialami ketika memimpin pertandingan antara Champas FC dan Yutaka dengan tajuk laga menjalin persaudaraan. Kejadian brutal itu bermula ketika Wahyudin meniup peluit tanda offside ketika pemain Champas FC menyerang. Keputusan itu ternyata tidak dapat diterima oleh Champas FC.

Mereka kesal dan menghampiri Wahyudin. Selanjutnya perlakukan brutal dilakukan pemain Champas FC dengan menjatuhkannya dan berlanjut menginjak wajah dengan sepatu bola. 

Baca juga

Penganiayaan Wasit di Bekasi, Netizen Harap Polisi Tindak Tegas Pelaku

Cerobohnya Neymar Tuntaskan Peluang Bikin Mbappe Geleng-geleng Kepala