Jerman Vs Hungaria, Mengenang Mukjizat Berlin 1954

Thomas Mueller dan para penggawa Timnas Jerman
Sumber :
  • twitter.com/esmuellert_

VIVA – Timnas Jerman hanya butuh hasil imbang untuk mencapai 16 besar, sebaliknya Timnas Hungaria wajib menang guna menghindari eliminasi dari Piala Eropa 2020 ketika keduanya bertemu dalam pertandingan terakhir Grup F di Allianz Arena, Rabu 23 Juni 2021 (Kamis dini hari WIB).

Tetapi pelatih Jerman Joachim Loew tak mau kehilangan momentum bangkit timnya untuk mencatat kemenangan kedua yang membuat mereka semakin nyaman ke babak selanjutnya.

Setelah ditaklukkan Prancis 0-1, Jerman menumbangkan juara bertahan Portugal 4-2. Sementara Hungaria yang digasak Portugal 3-0, mampu bangkit menjaga asa dengan menahan Prancis 1-1 dalam pertandingan kedua.

Hasil pertandingan terakhir grup-grup lain, khususnya Grup B dan C, membuat Prancis yang memuncaki Grup F dengan 4 poin sudah pasti lolos ke 16 besar. Jerman dan Portugal hanya membutuhkan seri, sedangkan Hungaria yang baru 1 poin tak punya pilihan selain menang.

Laga di Allianz Arena nanti itu adalah pertemuan pertama Jerman dan Hungaria sejak “Mukjizat Berlin (Miracle of Bern)” pada final Piala Dunia 1954 ketika Jerman (waktu itu Jerman Barat) balik mengalahkan Hungaria setelah tertinggal lebih dulu dengan skor akhir 3-2.

Tim asuhan Marco Rossi memang bukan Hungaria 1954, tetapi memori 67 tahun lalu itu bisa menyemangati skuadnya untuk membalas kekalahan dari Jerman lebih dari setengah abad lalu itu.

Tak ada yang mustahil dalam sepakbola. Dan Hungaria sendiri sudah membuktikannya saat menahan seri juara dunia Prancis setelah dibantai Portugal dalam laga pembuka. Dan mereka memiliki kemampuan melangkah lebih jauh walaupun kali ini jauh dari pendukungnya.

Kebangkitan juga dicatat Jerman, malah lebih sensasional, setelah menggebuk Portugal 4-2 dalam pertandingan kedua.

“Kami sejauh ini menjadi grup yang paling sulit dan tentunya Hungaria menjadi bagiannya,” kata gelandang Jerman Leon Goretzka seperti dikutip AP. “Mereka bertahan amat sangat bagus, bermain dengan hasrat tinggi.”

Goretzka kemungkinan diturunkan sebagai starter karena Thomas Mueller diragukan tampil akibat cedera lutut saat menghadapi Portugal, sedangkan bek Mats Hummels mengalami masalah pada lutut kanannya. Kedua pemain ini masuk lagi timnas karena Jerman membutuhkan imbuhan dari pemain-pemain berpengalaman.

Pemain-pemain lain yang mengalami cedera ringan seperti ?lkay Gundo?an, Toni Kroos dan Robin Gosens sudah mengambil bagian dalam latihan Selasa kemarin, tetapi Mueller dan bek kanan Lukas Klostermann melewatkannya.

Meskipun demikian, masalah cedera itu tak mengganggu Jerman dalam melanjutkan tren positifnya. Mereka tak mau berhenti memanaskan mesin untuk menjaga momentum, apalagi akan kembali tampil di hadapan pendukung sendiri.

“Kami hanya ingin memenangkan pertandingan kami dan melanjutkan tren positif yang sudah kami awali saat melawan Portugal,” sambung Goretzka.

Hungaria juga tak mau menghentikan momentumnya sendiri, sekalipun kali ini mereka tak didukung seisi stadion karena bertanding di kandang lawan.

Pada dua laga sebelumnya, Hungaria mendapatkan dukungan besar dari penonton yang memenuhi kapasitas penuh stadion.

“Pertandingan tandang nanti itu adalah motivasi ekstra,” kata gelandang Hungaria Adam Nagy. “Sudah pasti bermain di kandang sendiri itu hebat, tetapi ada perasaan hebat dan dorongan manakala Anda berjalan memasuki lapangan yang jauh dari rumah.”