Ikuti Keputusan PSSI, Barito Putera Revisi Kontrak Pemain

Duel Barito Putera vs Bali United.
Sumber :
  • https://twitter.com/BaliUtd

VIVA – Barito Putera mengikuti keputusan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) terkait dengan pembayaran hak pemain selama kompetisi Liga 1 dihentikan. Hal itu dikatakan oleh Deputi Manajer Barito Putera, M Iksan Kamil. 

PSSI memutuskan menghentikan kompetisi Liga 1 sampai 29 Mei mendatang. Hal itu karena adanya pendemi virus corona COVID19 yang terjadi di Indonesia. 

PSSI pun memutuskan klub tetap harus membayar gaji pemain selama dihentikannya kompetisi itu. Klub harus membayar gaji pemain sebesar 25 persen. 

"Sikap klub kita tentu akan patuh dan menjalankan instruksi PSSI. Akan kita komunikasikan juga ke pemain, pelatih dan ofisial. Sejauh ini memang belum ada, tetapi akan segera kami lakukan," kata Ikhsan dikutip dari situs resmi Barito Putera. 

Menurut Ikhsan, Barito nantinya juga akan merevisi kontrak kepada semua pemain. Sedangkan untuk periode kontrak belum ditentukan karena masih menunggu perkembangan situasi dan arahan PSSI.

"Revisi kontrak sesuai dengan surat dari federasi kan lebih ke masalah pembayaran gaji sebesar 25 persen. Sedangkan untuk periode kontrak maupun yang lainnya masin menunggu perkembangan situasi berikutnya dan arahan PSSI. Tidak ada yang menginginkan kejadian ini terjadi, kita semua harus bisa mencari jalan terbaik bagi klub dan pemain, pelatih serta ofisial," tambahnya. 

Sementara itu, pemain senior Barito, Aditya Harlan mengaku terkejut dengan keputusan ini. Namun Aditya percaya klub akan mencari jalan terbaik untuk semua yang ada di tim. 

"Pastinya terkejut karena PSSI tidak melibatkan pihak lain, dalam hal ini pemain karena bagaimanapun pelaku sepakbola adalah pemain. Kan tidak semuanya memiliki gaji besar. Semoga ada win-win solution untuk masalah ini," kata Aditya.

Baca juga:

Keluyuran dan terlibat kecelakaan, Kapten Aston Villa Didenda

Menanti Langkah Mengejutkan Edinson Cavani di Musim Panas?

Cara Bek Tottenham Bikin Orang Terisolasi di Rumah Sakit Bahagia?