Polisi Tetapkan 3 Tersangka Perusakan Mobil Patroli di Mandala Krida

Mobil polisi yang dibakar di laga PSIM Yogyakarta vs Persis Solo
Sumber :
  • VIVAnews/Cahyo Purnomo

VIVA – Pertandingan antara tuan rumah PSIM Yogyakarta melawan Persis Solo yang digelar di Stadion Mandala Krida, Senin, 21 Oktober 2019 berakhir ricuh. Kericuhan ini terjadi saat pertandingan memasuki injury time di babak kedua dengan skor 2-3 untuk keunggulan Persis Solo.

Kericuhan bermula dari dalam lapangan pertandingan yang kemudian menjalar hingga di luar Stadion Mandala Krida. Akibat kericuhan ini dua mobil milik Polresta Kota Yogyakarta mengalami rusak berat karena dibakar dan dijungkirbalikkan.

Kabid Humas Polda DIY, Kombes Pol Yuliyanto mengatakan, total ada dua kendaraan mobil yang mengalami rusak parah. Selain itu ada pula dua motor milik polisi yang turut menjadi sasaran perusakan oknum suporter.

Yuliyanto mengungkapkan, pihaknya saat ini telah mengamankan tiga orang terkait perusakan kendaraan milik polisi. Mereka telah ditetapkan sebagai tersangka.

"Tersangka sudah diamankan, ada tiga orang. Dua orang masih di bawah umur, yang satu sudah dewasa. Hari ini penyidik masih bekerja. Kalau layak ditahan, (tersangka) akan dilakukan penahanan," kata Yuliyanto di Mapolresta Kota Yogyakarta, Selasa, 22 Oktober 2019.

Yuliyanto menerangkan, ketiga tersangka berinisial HKC (15), FR (16), dan NCS (18). Ketiganya warga Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul dan sudah diamankan pada Selasa pagi.

Yuliyanto menambahkan, selain mengamankan tiga tersangka perusakan terhadap kendaraan milik polisi, pihaknya juga mengamankan 48 oknum suporter lainnya. Ke 48 suporter ini diamankan di sejumlah titik di Kota Yogyakarta baik saat sebelum maupun usai pertandingan digelar.

"Jadi ada 18 anak-anak yang diamankan sebelum pertandingan. Lalu ada 30 anak-anak lagi setelah peristiwa, itu setelah perjalanan pulang ke Kota. Jadi ada 48 orang ditambah 3 orang (yang diamankan terkait perusakan kendaraan milik polisi). Berarti total ada 51 yang diamankan," papar Yuliyanto.

Yuliyanto menjabarkan ke 48 oknum suporter itu diamankan karena polisi mencium gelagat akan melakukan kericuhan. Sehingga sebelum terjadi kericuhan, sambung Yuliyanto, ke 48 orang itu diamankan terlebih dahulu.

"Masih didalami oleh penyidik melalui pemeriksaan smartphone. Dari mereka kita amankan 37 smartphone. Akan kami pelajari apakah di dalamnya ada komunikasi terkait rusuh dan sebagainya." [mus]