Polisi Diraja Duga Penyebaran Video Buat Adu Domba Malaysia-RI

Aksi protes tuntut pembebasan suporter Indonesia yang ditahan Polisi Malaysi
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

VIVA – Kasus pemukulan yang dilakukan oleh oknum suporter Malaysia terhadap suporter Indonesia masih terus didalami pihak Polisi Diraja Malaysia (PDRM). Pihak PDRM mengeluarkan pernyataan resmi, yang menduga bahwa video yang disebar di sejumlah media sosial dilakukan dengan sengaja. 

Video pemukulan tersebut sontak membuat darah masyarakat Indonesia mendidih. Bagaimana tidak, dalam video tersebut terlihat bahwa suporter Timnas Indonesia diperlakukan tak layak dengan dipukuli dan ditendang.

Di sisi lain, Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, Syed Saddiq, justru menyebut bahwa video itu merupakan hoax dan tidak benar. Pernyataan yang diberikan Saddiq di akun Twitter miliknya, semakin membuat rakyat Indonesia banyak yang naik pitam.

Dalam pernyataan resminya, PDRM menduga bahwa ada oknum yang sengaja menyebar video ini dengan tujuan untuk mengadu domba Malaysia dan Indonesia. Tak hanya itu, akibat dari video itu juga bisa membuat Warga Negara Indonesia yang menetap di Malaysia dalam kondisi tak aman. Oleh sebab itu, pihak PDRM menegaskan akan terus melakukan investigasi terkait penyebaran video ini.

"Penyebaran video berkenaan dipercayai dibuat dengan niat untuk memburukkan reputasi Malaysia serta menjejaskan hubungan baik antara Malaysia dan Indonesia. PDRM dengan kerjasama Suruhanjaya Komunikasi dan Multimedia Malaysia, sedang menjalankan siasatan yang terperinci berkenaan video tersebut" kata Pengarah Jabatan Siasatan Jenayah PDRM, Dato' Huzir Bin Mohamed

"Orang ramai dinasihat untuk tidak menyebarkan video tersebut kerana dikhuatiri ianya mampu mencetuskan kemarahan masyarakat di negara ini mahupun masyarakat Indonesia. Keamanan dan hubungan baik antara kedua-dua negara tidak sewajarnya dicalarkan dengan penyebaran video yang tidak diketahui kesahihannya ini," ujarnya.

Pada penjelasan di atas, pihak PDRM tampak berbeda pandangan dengan Saddiq. Sebab, tak ada pernyataan yang menyebut bahwa video tersebut hoax. Di satu sisi, pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur, sebelumnya sudah membenarkan bahwa ada dua suporter Indonesia yang menjadi korban penganiayaan suporter Malaysia.