Gagal ke Liga 1, Sriwijaya FC Makin Nafsu Bajak Beto Goncalves

Bomber Madura United, Alberto 'Beto' Goncalves.
Sumber :
  • VIVA/Rahmad Noto (18-9-19)

VIVA – Ambisi besar diusung Sriwijaya FC usai gagal promosi ke Liga 1 2020. Tim berjuluk Laskar Wong Kito yang akan kembali berkompetisi di Liga 2, kini telah mengambil ancang-ancang agar tampil lebih trengginas tahun depan.

Tidak main-main, Sriwijaya FC yang enggan mengulang kegagalan telah merancang komposisi tim terbaik dengan perbaikan meliputi semua lini. Terutama di lini depan yang dinilai tampil kurang garang.

Sriwijaya FC pun telah bersiap untuk merekrut penyerang top sekaliber Alberto Goncalves. Penyerang naturalisasi asal Brasil itu, menjadi opsi utama yang ingin didatangkan ke Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang.

"Lini depan kita sering kesulitan mencetak gol. Dan untuk tahun depan, kita butuh penyerang haus gol seperti Beto," kata Manajer Sriwijaya FC, Hendri Zainuddin, Jum'at, 29 November 2019.

Lini depan memang menjadi salah satu titik lemah Sriwijaya FC pada kompetisi Liga 2 2019. Dalam urusan menjebol gawang lawan, Sriwijaya FC nampak sering kesulitan dan terlalu bertumpu pada ketajaman Ahmad Ihwan.

Buktinya, hampir sepertiga gol Sriwijaya FC diciptakan mantan punggawa Persija Jakarta itu. Di mana dari total 28 gol Sriwijaya FC yang tercipta dari 27 pertandingan, sepuluh di antaranya diciptakan oleh Ihwan.

Kendati demikian, tentu tidak mudah bagi Sriwijaya FC untuk dapat memulangkan Beto. Selain masalah gengsi tampil di kasta kedua, faktor lain yang turut mempengaruhi ialah banderol sang pemain.

Walaupun tergolong tidak muda lagi, namun tetap saja Sriwijaya FC butuh dana besar untuk dapat mendatangkan Beto. Apalagi, di usianya ke-38, Beto masih tampil cukup garang. Total Beto sudah mencetak 13 gol dari 22 pertandingan bersama Madura United di Liga 1.

Sementara bersama tim nasional Indonesia, pemilik 12 caps itu sudah membukukan sepuluh gol dengan tujuh di antaranya tercipta di tahun 2019 ini.

"Untuk mendatangkan Beto memang tidak murah, tapi kita akan siapkan dananya. Salah satu opsi kita akan cari 'bapak angkat', bisa dari BUMD maupun perusahaan lainnya," ujar Hendri. (ren)