Persebaya Diganjal 'Parkir Bus' Persik

Bek Persebaya Surabaya, Hansamu Yama.
Sumber :
  • VIVAnews/Rahmad Noto

VIVA – Hasil mengecewakan dipetik Persebaya Surabaya di laga perdana Liga 1 2020. Menjamu Persik Kediri di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Sabtu 29 Februari 2020, Persebaya harus puas berbagi poin usai ditahan imbang 1-1.

Pelatih Persebaya, Aji Santoso tak ingin panik menanggapi hasil imbang ini. Meski melakoni start mengecewakan di Liga 2020, Aji Sanyoso menilai anak asuhnya sudah bermain secara maksimal.

"Yang jelas tidak ada yang salah dalam permainan kami. Saya rasa kami bermain bagus," ujar Aji dalam konferensi pers usai pertandingan.

Ditambahkan Aji, Persik meladeni permainan Persebaya dengan taktik parkir bus. Di babak kedua, dia coba melakukan perubahan, namun sayang tidak membuahkan hasil maksimal.

"Mereka menggunakan taktical parkir bus, tapi itu wajar bagi saya. Maka dari itu babak kedua kami mengubah taktik, namun sayang kami belum maksimalkan peluang dalam laga ini," tutur Aji.

"Pemain masih beradaptasi dengan situasi Liga. Tidak ada yang salah dalam permainan. Pemain saya sudah bermain luar biasa, namun tidak bisa menang saja. Kebobolan kami juga karena handball saja dan tendangan penalti," imbuhnya.

Sementara itu, pelatih Persik, Joko Susilo menuturkan jurus yang diterapkan anak asuhnya guna meredam agresivitas Persebaya. Mengunci lini tengah skuat asuhan Aji Santoso adalah taktiknya.

"Kami berhasil menutup pergerakan pemain tengah dan depan mereka dengan baik. Artinya saya memang intruksikan untuk tidak mematikan secara personal, namun pergerakan mereka yang kami jaga," ujar Joko.

Wajar bila Joko meminta anak asuhnya untuk mengunci pergerakan lini belakang Persebaya. Karena di sana ada sosok Aryn Williams, Makan Konate, dan Hambali Tholib yang unggul dalam kualitas individu.

Juru taktik yang akrab disapa Gethuk itu juga belajar dari kekalahan sebelumnya dari Persebaya di Piala Gubernur Jatim 2020. Ketika itu Persik kalah dengan skor 1-3.

"Selain itu, saya sadari kekuatan Persebaya sangat baik. Saya sudah mempelajari permainan mereka dari turnamen Piala Gubermur Jatim," tuturnya.

Gethuk juga enggan merasa puas begitu saja dengan hasil ini. Dia melihat para pemainnya belum maksimal secara fisik, sehingga ke depan dia akan melakukan pembenahan.

"Saya lihat pemain kami memasuki menit ke-60 banyak yang lelah. Dampaknya mereka saat pertandingan banyak yang terjatuh,” kata mantan pelatih Arema FC itu.

Permainan Tempo Cepat

Di pertandingan tersebut, Persebaya dan Persik sama-sama menerapkan permainan dengan tempo cepat selepas kick off. Akan tetapi, serangan yang dibangun kedua tim belum bisa membuahkan kesempatan.

Laga belum genap satu menit, Persik nyaris membuat Persebaya terdiam. Namun, tembakan keras yang dilepaskan Gaspar Vega masih melambung di atas mistar gawang Persebaya.

Baru pada menit 25, Persebaya memiliki kesempatan untuk mencetak gol melalui eksekusi bola. Sayangnya, tendangan melengkung dari Makan Konate masih mengarah ke atas mistar gawang Persik.

Petaka menimpa Persebaya pada menit 32 setelah wasit memberi hadiah penalti kepada Persik akibat handsball yang dilakukan Hansamu Yama Pranata. Gaspar Vega yang ditunjuk sebagai algojo sukses mengantarkan Macan Putih unggul 1-0.

Akan tetapi, keunggulan Persik tak bertahan lama. Pada menit 37, Hansamu Yama Pranata sukses membayar tuntas kesalahannya usai sundulan terukurnya menyambut umpan Mahmoud Eid melesak mulus ke dalam gawang Persik.

Pada menit 43, serangan sporadis Persik hampir saja membuat mereka menutup babak pertama dengan keunggulan. Namun, tembakan jarak jauh yang dilepaskan oleh Ibrahim Sanjaya masih melayang dari sasaran.

Dalam waktu yang tersisa di babak pertama, Persebaya dan Persik masih terus melancarkan serangan. Akan tetapi, hingga peluit panjang tanda turun minum dibunyikan, skor imbang 1-1 masih menghiasi laga perdana Liga 1 2020.

Usai jeda, Persebaya mulai meningkatkan intensitas serangan. Sedangkan Persik tetapi mengandalkan kecepatan dalam usahanya membongkar pertahanan tuan rumah.

Babak kedua baru berjalan 4 menit, Persebaya sudah mampu menebar ancaman ke pertahanan Persik. Namun, sepakan keras David Silva dari luar kotak penalti masih melambung di atas gawang Persik.

Menit 65, Bajul Ijo nyaris mencetak gol. Sayangnya, tendangan kaki kiri dari Mahmoud Eid masih bisa digagalkan oleh pemain bertahan Persik.

Masuknya Ricky Kambuaya membuat serangan Persebaya lebih variatif. Pada menit 73, eks pemain PSS Sleman itu melepaskan tembakan terukur ke gawang Persik, tapi masih bisa ditangkap dengan cekatan oleh Dimas Galih.

Tiga menit jelang waktu normal usai, Persebaya mulai frustrasi dalam melancarkan serangan. David Silva yang kesulitan menembus pertahanan coba lepaskan tembakan jarak jauh yang akurasinya masih lemah.

Di sisa waktu yang ada, Persebaya terus menggempur area pertahanan Persik. Akan tetapi, hingga peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan dibunyikan, skor 1-1 tidak berubah.